TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil telah ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA), menggantikan Thomas Lembong.
"Dengan demikian, RUPSLB memberhentikan dengan hormat Komisaris Utama dan Komisaris Independen sebelumnya, yaitu Bapak Thomas Trikasih Lembong serta mengesahkan pengunduran diri Bapak Geisz Chalifah sebagai komisaris," kata manajemen Ancol dalam pernyataan resminya di laman mereka, Rabu, 1 Februari 2023.
Baca: Sofyan Djalil Gantikan Thomas Lembong Jadi Komisaris Utama Ancol
Tugas baru yang diemban Sofyan Djalil tampaknya tidaklah mudah. Hal ini dapat diketahui dari pernyataan Thomas Lembong atau Tom Lembong saat wawancara khusus dengan Tim Tempo pada Jumat, 12 Agustus 2022 lalu. Wawancara itu dilakukan belum terlalu lama, sekitar 6 bulan lalu.
Saat itu Tom Lembong memaparkan sejumlah karut-marut dalam pengelolaan taman rekreasi Ancol. Apa saja masalah yang ada di Ancol?
1. Politik internal di manajemen Ancol
Tom Lembong dalam wawancara menyebutkan manajemen Ancol diwarnai dengan politik internal dan sikap pecah belah di antara sesama manajemen. "Tidak kompak dan saling sabotase," katanya.
Thomas Lembong mengaku lelah dengan Dewan Direksi Ancol saat ini yang terlalu berpolitik untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok. Hal itu lantas menyebabkan Ancol tidak berkembang.
"Saya sangat capai (lelah), karena banyak energi terkuras bolak-balik politik internal dan terlalu politis," katanya.
2. Deretan proyek mangkrak di Ancol
Akibat konflik dan politik internal di dalam manajemen itu, kemampuan direksi untuk mengembangkan perusahaan dan mengelola aset menjadi terdampak. Walhasil, sejumlah rencana yang sudah dibangun, mangkrak di tengah jalan.
“Ancol tidak berkembang, banyak proyek mangkrak di Ancol,” ujar Tom Lembong kala itu.
Selanjutnya: Proyek pembangunan hotel bintang lima...