Pada 2007 Bulog mengalami defisit keuangan sekitar Rp 300 miliar dan tahun sebelumnya tekor Rp 500 miliar. “Tahun ini tergantung konsep (gula masuk atau tidak),” kata Direktur Utama Bulog Mustafa Abubakar di kantor Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara, Senin (6/4).
Mustafa menuturkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Bulog untuk menjaga stabilisasi harga gula. Hingga kini Bulog bersama PT Perkebunan Nusantara (Persero) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) serta Kementerian masih mematangkan konsep distribusi.
Karena itu, Mustafa mengaku belum bisa memastikan laba perusahaan tahun ini karena rencana kerja dan anggaran perusahaan pada 2009 akan berubah dengan masuknya distribusi gula. “Belum, masih terlalu awal. RKAP mau direvisi juga,” ucapnya.
Mengenai rencana ekspor gula premium sebanyak 100 ribu ton, dia menjelaskan, Bulog akan melakukan verifikasi di tingkat pemasok di berbagai daerah. “Kami akan menyesuaikan dengan plafon 100 ribu ton,” ujar Mustafa.
Pemerintah membuka pengajuan rekomendasi ekspor yang dimulai Senin ini hingga 15 April mendatang. Tahun ini pemerintah juga memberi kesempatan pada swasta untuk mengekspor beras.
RIEKA RAHADIANA