TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan rasio elektrifikasi atau perbandingan rumah tangga berlistrik dengan total rumah tangga di Indonesia, bakal tuntas sebesar 100 persen pada 2023.
Pada 2022, rasio elektrifikasi mencapai 99,63 persen atau meningkat 0,18 persen dari 2021, yang sebesar 99,45 persen.
Baca: Cara ESDM Tingkatkan Daya Saing Tenaga Lokal Agar Tak Kalah dengan Asing
Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan salah satu strategi yang ditempuh Kementerian ESDM memperluas akses ketenagalistrikan ke seluruh wilayah Indonesia, terutama di area terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), adalah dengan menggenjot perluasan jaringan (grid extension) di desa-desa yang dekat dengan jaringan distribusi eksisting.
"Strateginya untuk rasio elektrifikasi 100 persen yaitu dengan program perluasan jaringan penyambungan desa atau rumah tangga yang dekat dengan jaringan (grid) PLN, yakni melalui program grid extension," ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 2 Februari 2023.
Grid extension menjadi pilihan utama pemerintah melistriki desa-desa yang belum teraliri jaringan listrik, untuk penggantian lampu-lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) sebelumnya dan melistriki desa berlistrik non PLN.
Dadan menjelaskan langkah lainnya adalah pembangunan mini grid melalui pembangunan pembangkit dengan memanfaatkan potensi energi baru terbarukan (EBT) setempat untuk daerah yang sulit dijangkau melalui perluasan jaringan listrik PLN dan masyarakatnya bermukim secara komunal.
Selanjutnya: pemerintah memberikan bantuan pasang baru listrik (BPBL) 450 VA ...