TEMPO.CO, Jakarta - Federal Reserve menaikkan suku bunga targetnya sebesar seperempat persentase poin pada Rabu 1 Februari 2023. The Fed masih menjanjikan "peningkatan berkelanjutan" dalam biaya pinjaman sebagai bagian dari pertempuran yang masih belum terselesaikan melawan inflasi.
"Inflasi agak mereda tetapi tetap tinggi," kata bank sentral AS dalam sebuah pernyataan, yang dilansir Antara, Kamis 2 Februari 2023.
Baca: Rupiah Naik Seiring Keputusan Kenaikan Suku Bunga the Fed
Perang Rusia di Ukraina, misalnya, masih dipandang menambah "ketidakpastian global yang meningkat," kata The Fed. Tetapi para pembuat kebijakan menghilangkan bahasa pernyataan sebelumnya yang mengutip perang serta pandemi COVID-19 sebagai kontributor langsung kenaikan harga-harga dan menghilangkan penyebutan krisis kesehatan global untuk pertama kalinya sejak Maret 2020.
The Fed mengatakan ekonomi AS menikmati "pertumbuhan moderat" dan perolehan pekerjaan yang "kuat", dengan pembuat kebijakan masih "sangat memperhatikan risiko inflasi."
"Komite (Pasar Terbuka Federal) mengantisipasi bahwa peningkatan berkelanjutan dalam kisaran target suku bunga akan sesuai untuk mencapai sikap kebijakan moneter yang cukup ketat untuk mengembalikan inflasi menjadi 2,0 persen dari waktu ke waktu," kata Fed.
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan belum cukup tanda untuk mengakhiri kenaikan suku bunga.
Selanjutnya: The Fed melawan ekspektasi investor ...