"Cina itu importir nomor satu untuk bahan mentah timah. Kalau kita buat yang namanya komponen PCB ini nilai tambahnya bisa 69 kali. Kenapa gak kita buat? Kenapa kita ekspor (ingot timah) dan yang dapat negara lain lagi," katanya.
Untuk itu, Jokowi berharap agar Indonesia tidak lagi mengekspor bahan mentah. Berkaca dari nikel, yang saat ini telah memiliki dampak bagi perekonomian hingga mencapai US$ 30 bilion ketika ekspor bahan mentahnya distop sejak 1 Januari 2020.
"Proyeksi dampak hilirisasi minerba dan migas itu akan menambah PDB kita sbesar US$ 699 bilion, lapangan kerja yang akan terbuka itu diangka 8,8 juta, ini sebuah dampak yang sangat besar sekali," kata Jokowi.
Pemerintah melarang ekspor bijih nikel mulai 1 Januari 2020. Keputusan itu tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2019 yang diteken oleh menteri saat itu, Ignasius Jonan pada 28 Agustus 2019.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini