TEMPO.CO, Jakarta - Program food estate atau lumbung pangan dinilai gagal oleh Dewan Perwakilan Rakyat menuai silang pendapat di antara petani. Kubu pertama mengatakan para petani meninggalkan hortikultura di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, lantaran tak sanggup lagi menanam usai gagal panen. Sementara kubu lain menyebutkan justru food estate telah berhasil.
Baca: Petani Food Estate Kekurangan Modal, Anak Buah Luhut Gencar Tawarkan 4 Skema Bagi Hasil ke Investor
"Siapa yang bilang gagal? Tanyalah langsung ke kami kalau mau tahu yang sebenar-benarnya. Saya sendiri pelaku sejarah food estate sejak persiapan dibuka sampai sekarang. Saya merasakan sendiri manfaat program Pak Jokowi ini," ungkap Ketua Kelompok Ria Kerja Desa Ria-Ria, Amintas Lumban Gaol, dalam keterangan resmi Kementerian Pertanian di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2023.
Menurutnya, sejak lahan tidur di daerahnya dibuka oleh Kementerian Pertanian hingga akhir 2020 lalu, banyak perubahan yang dirasakan masyarakat setempat, diantaranya, para petani mempunyai lahan budi daya yang bisa ditanam bawang dan kentang dan infrastruktur seperti jalan dan pengairan juga diperbaiki.
"Sarana lain diberikan pemerintah secara cuma-cuma. Hasil produksinya pun makin ke sini juga makin bagus, asalkan petani ulet dan rajin mengolah lahan," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Haposan Siregar. Tokoh adat sekaligus petani setempat ini mengaku heran dengan opini yang menyebut kegagalan program food estate di daerahnya.
Haposan pun membantah program lumbung pangan di daerahnya tersebut gagal karena ia menyebutkan program Presiden Jokowi tersebut bertujuan baik untuk para petani. Ia juga menegaskan bahwa para petani ingin program food estate dilanjutkan.
"Coba tengok lah sendiri ke lahanku. Apanya yang gagal? Sejak awal tanam sampai sekarang, ada lah hasilnya. Bawang putih pun bagus disini," tuturnya.
Sebelumnya, Irma Suryani Lumban Gaol, salah seorang petani food estate yang ikut sejak penanaman tahap awal pada 2020 menuturkan, sebagian besar lahan tersebut ditinggalkan para petani lantaran tak sanggup lagi menanam usai gagal panen.
Selanjutnya: Ratusan hektar lahan lumbung pangan atau food estate terlantar