Juli 2012, Budi Waseso diangkat menjadi Kepala Polda Gorontalo menggantikan Brigadir Jenderal Irawan Dahlan. Setahun dua bulan menjabat Kapolda Gorontalo, Budi Waseso dimutasi ke Mabes Polri. September 2013, ia naik pangkat menjadi inspektur jenderal dan menjabat widyaiswara utama.
Menjabat Kabareskrim, salah satu calon Kapolri
Pada 20 Januari 2015, Budi Waseso resmi menjabat Kepala Bareskrim menggantikan Komisaris Jenderal Suhardi Alius. Saat itu, acara serah-terima jabatan berlangsung tertutup bagi media. Berselang beberapa bulan setelah dilantik menjadi Kepala Bareskrim, ia dipindahkan menjadi Kepala BNN pada pertengahan 2015 hingga masa pensiunnya.
Buwas sempat melontarkan pernyataan kontroversial dengan menyebut adanya pengkhianat di lingkup internal Polri saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadikan calon Kepala Polri pada saat itu, Jenderal Budi Gunawan sebagai tersangka korupsi. Selepas gonjang-ganjing itu, ia pun pernah menjadi salah satu calon Kapolri untuk menggantikan Budi Gunawan yang batal dilantik Presiden Joko Widodo.
Jadi Dirut Bulog sampai saat ini
Pada 2018, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjuk Budi Waseso sebagai direktur utama Bulog menggantikan Djarot Kusumayakti. Saat itu, Buwas masih menjabat Kepala BNN.
Menurut dia, latar belakangnya sebagai penegak hukum akan berpengaruh pada kebijakan serta strategi yang akan diambil ke depan. “Kalau harus disingkirkan ya singkirkan, bagi siapa yang melawan kepentingan masyarakat akan berhadapan dengan masyarakat,” ucapnya.
Namun, Budi Waseso tak menampik jika dia membutuhkan waktu untuk beradaptasi hingga akhirnya mampu mengimbangi dan memahami persoalan yang terjadi di lembaga yang baru dipimpinnya tersebut.
LANI DIANA WIJAYA | GHOIDA RAHMAH | BNN
Baca juga: Buwas Laporkan Mafia Beras ke Jokowi, Ini Pesan Presiden
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.