"Oleh karena itu, penurunan ini akan terus berlangsung di era Pak Jokowi 2. Di era Pak Jokowi 1 cuma 5 persen, di era Pak Jokowi 2 niscaya hampir bisa dipastikan kurang dari 5 persen, bahkan cuma 3,5 persen," jelas Faisal.
Dia menilai, pertumbuhan ekonomi pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi berada di bawah pemerintahannya periode pertama. Ini menyebabkan kesejahteraan masyarakat Indonesia jalan di tempat.
Faisal lalu menyinggung Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Pranowo yang sebelumnya memaparkan Indonesia akan menjadi negara maju pada 2036. Menurutnya, ini hampir mustahil.
Meski begitu, Faisal melihat pertumbuhan ekonomi pada 2022 di semua sektor tumbuh positif, kecuali health dan social activities. Dia menilai, ini karena anggaran belanja untuk Covid-19 sudah menurun, sehingga keuntungan rumah sakit ikut menurun.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini