Lebih jauh Haryo menyampaikan, dengan dilakukannya konversi ini masyarakat dapat menghemat hingga Rp 5 juta pertahun untuk kendaraan bermotor roda dua dengan estimasi 2,5 liter perhari dan Rp 30 juta pertahun dengan estimasi 15 liter per hari untuk kendaraan roda empat.
"Kalau biasanya membeli Pertalite Rp 10 ribu per liter, dengan gas hanya 4.500," kata Haryo.
Haryo mengatakan, dengan konversi ini diharapkan bisa mengurangi beban subsidi setara dengan Rp 228 miliar pertahun dan ketergantungan impor 91 ribu kilo liter.
Namun begitu, lanjut Haryo, konversi itu dilakukan bukan untuk menggantikan bahan bakar bensin menjadi gas, melainkan hanya sebagai alternatif.
"PGN bukan menggantikan tapi memberikan alternatif energi kepada kepada masyarakat yang lebih murah yang lebih bersih," kata Haryo.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini