TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut rasio elektrifikasi pada tahun 2022 mencapai 99,63 persen. Angka tersebut naik tipis dari capaian tahun sebelumnya berada di angka 99,45 persen.
Kementeriannya ESDM bakal meningkatkan rasio elektrifikasi agar seluruh wilayah Indonesia mendapatkan akses listrik.
Baca: Harga Minyak Dunia Masih Fluktuatif, Alasan ESDM Belum Turunkan Harga Pertalite
“Wilayah timur akan menjadi fokus kami ke depan, supaya listrik bisa sampai masyarakat Maluku, Maluku Utara, Papua, NTT, serta pulau terluar dan terpencil,” kata Arifin dalam konferensi pers Capaian Sektor ESDM Tahun 2022 dan Program Kerja 2023 di Kantor Kementerian ESDM, Senin, 30 Januari 2023.
Adapun ihwal keberadaan pembangkit listrik, Arifin menyebut kapasitas terpasang pembangkit listrik pada 2022 mencapai 81,2 Giga Watt (GW). Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara, kata dia, masih mendominasi dengan presentase sekitar 55 persen dari total pembangkit listrik yang ada, yakni dengan kapasitas 42,1 GW.
Kemudian, pembangkit listrik tenaga gas/gas uap/mesin gas tercatat sebesar 21,61. Sedangkan pembangkit listrik EBT hanya tercatat sebesar 12,5 GW.“Ke depan, pemerintah a kan berupaya mencapai pertumbuhan kapasitas listrik terpasang sebesar 85,1 GW pada tahun ini,” ujar Arifin.
Baca: Pembangkit Listrik EBT Masih Sedikit, Menteri ESDM: Batu Bara Dominan, 67 Persen
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini