"Kemarin ketika kami ingin mengembangkan ya benar ada beberapa masalah sosial. Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) juga sempat khawatir, tapi ya saya bilang enggak bisa pakai APBN," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan pengamatan Tempo, ratusan hektare lahan di Desa Siria-ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan terlihat menjadi lahan terlantar berupa semak belukar. Irma Suryani Lumban Gaol, petani food estate sejak penanaman tahap awal pada 2020, menuturkan sebagian besar lahan tersebut ditinggalkan para petani lantaran tak sanggup lagi menanam usai gagal panen.
Petani mengungkapkan tak kuat mengelola lahan di musim kedua, karena mengalami kegagalan panen pada tahap pertama. Sedangkan bantuan modal tak ada lagi sejak tahap pertama pada 2021 lalu. Akhirnya, banyak petani membiayai dan menjual hasil panennya sendiri. Hal itu karena tak semua petani telah bermitra dengan perusahaan.
"Sekarang lebih banyak jadi lahan tidur, udah jadi belukar gitulah. Kalau keluhan saya itu dana. Karena yang pertama gagal panen, jadi untuk yang kedua kali enggak ada lagi uangnya," tutur Irma saat ditemui di kawasan food estate Desa Siria-ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan pada Kamis, 26 Januari 2023.
RIANI SANUSI PUTRI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini