TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menargetkan pembukaan lahan hingga 1.000 hektare untuk megaproyek lumbung pangan atau food estate di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Di lahan yang berbatasan dengan hutan lindung itu, sebanyak 215 hektare telah dibuka oleh Kementerian Pertanian (Kementan). Namun hanya 146 hektare yang telah ditanami. Itu pun, separuhnya ditinggalkan petani lantaran tak kuat modal untuk menggarap di musim tanam kedua tanpa bantuan pemerintah.
Sementara itu, Kementan menyatakan tak lagi mengelola proyek tersebut. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sudah menunjuk Bupati Humbang Hasundutan menjadi penanggung jawab food estate ini, dibantu oleh anak buahnya Van Basten Pandjaitan sebagai manajer lapangan. Berdasarkan dokumen yang diperoleh Tempo, peralihan itu tercatat dalam surat yang dikirimkan Luhut pada 28 April 2021 nomor 8-1856/MENKO/MARVES/AJ.00/IV/2021.
Baca: BRI Minta Nasabah Waspada Pembobolan Rekening Lewat Link Undangan Nikah Digital
Van Basten, yang juga menjabat sebagai Tenaga Ahli Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, mengungkapkan pemerintah menargetkan pembukaan lahan sebesar 1.000 hektar dengan mempertimbangkan kondisi seluk beluk tanah dan sumber daya manusia (SDM) petani pemilik lahan.
"Kami melihat potensi dari dua parameter itu saja, potensi 790 hektar," kata dia saat ditemui Tempo di Dolok Sanggul, Sumatera Utara pada Kamis, 26 Januari 2023.
Ia memaparkan pembukaan lahan dan pengkondisian tanah di tahap awal tetap dibiayai oleh pemerintah. Saat pertama penanaman, petani akan mendapatkan benih, pupuk, hingga bantuan tenaga kerja. Namun, pada musim tanam selanjutnya pemerintah tidak akan lagi memberikan bantuan dan akan mendorong petani bermitra dengan perusahaan swasta.
Selanjutnya: Hingga saat ini....