TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atau Menpan RB Abdullah Azwar Anas menyatakan, banyak program pengentasan kemiskinan di kementerian atau lembaga yang tak berdampak.
Hal itu diungkapkan Anas dalam acara sosialisasi di Hotel Grand Sahid Jaya yang dikutip melalui akun YouTube, Sabtu 28 Januari 2023.
Menurut Anas, program yang menelan dana hampir 500 triliun itu tidak inline atau selaras dengan target prioritas.
Adapun program pengentasan kemiskinan tidak berdampak dan hanya menghabiskan anggaran dalam jumlah banyak di akhir tahun yang dimaksud Anas berupa program rapat-rapat pengentasan kemiskinan di hotel-hotel hingga hanya sebatas studi banding tanpa adanya kebijakan yang jelas.
Pernyataan Anas tersebut kemudian menuai protes dari beberapa organisasi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Oleh karenanya, Anas memberikan klarifikasi terkait pernyataannya tersebut.
1. Tidak semua anggaran digunakan untuk rapat
Anas menjelaskan tidak semua anggaran 500 triliun yang dimaksud digunakan untuk rapat dan studi banding saja.
"Jadi begini, setelah kita pilah, ada sejumlah instansi, terutama di beberapa daerah, yang program kemiskinannya belum sepenuhnya berdampak optimal. Misal ada studi banding soal kemiskinan, ada diseminasi program kemiskinan berulang kali di hotel. Faktualnya itu ada, tapi bukan kurang lebih Rp 500 triliun habis untuk studi banding dan rapat," tutur Anas dilansir dari laman Kemenpan-RB, Minggu 29 Januari 2023.