Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho memuji Bali yang pariwisatanya bisa tetap bertahan, tangguh dan berkelanjutan, meskipun dihadapkan berbagai cobaan. "Bali ini tak ada lawan. Bisnis dan leisure sangat potensi di masa depan," ujar Trisno.
Ia pun menyampaikan pada 2022, wisman ke Bali sebanyak 2,3 juta orang dan sebelum COVID-19 mencapai lebih dari 6,2 juta jiwa .
"Saya kira dengan luas 5 ribu kilometer persegi, Bali masih memadai dengan 7,5 juta wisman," kata Trisno.
Ketua Nawacita Pariwisata Indonesia Provinsi Bali Agus Maha Usadha menambahkan saatnya kini untuk berkolaborasi dengan kompetisi yang sehat dalam mewujudkan ketahanan pariwisata Bali.
"Kita harus mencari jalan mewujudkan pariwisata Bali sesuai konsep Tri Hita Karana yang inklusif agar dapat membawa peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat Bali. Selain itu untuk mempersiapkan dalam menghadapi perobahan ekonomi global ke depan," katanya.
NCPI Bali, lanjut dia, juga tertantang untuk segera mengoordinasikan dan melakukan studi lebih jauh dengan para pemangku kepentingan di bidang pariwisata, pemerintah, Kadin, perguruan tinggi maupun para tokoh profesional.
President of UID Bali Campus, Kura Kura Bali (KKB) Tantowi Yahya yang juga menjadi narasumber mengatakan KKB ini merupakan permata baru bagi Bali.
Dengan luas sekitar 500 hektare, kawasan ini diharapkan menjadi "island of happiness". "Siapa saja yang ingin bahagia datanglah ke sini," ujar Tantowi.
KKB ini dikembangkan menjadi tempat bekerja (work), tinggal (live), bermain (play) dan belajar (learn). "Bali itu bisa jadi tempat bekerja karena nyaman," katanya.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini