Ketika dikonfirmasi, Prihasto enggan berkomentar banyak soal itu. Menurutnya, permasalahan yang ada di lumbung pangan itu adalah tanggung jawab pemerintah daerah dan tim transisi dari Kemenko Marves. Adapun soal banyaknya lahan yang tak digarap, ia pun meminta hal itu ditanyakan pada para petani.
"Tanya petaninyalah. Masa tanya sama kami. Itu yang saya enggak suka, jangan ditanyakan terus sama kami, tanya sama petani," ujarnya.
Prihasto juga menilai Dinas Pertanian Kabupaten seharusnya menjadi pihak yang berperan lebih besar, karena ia mengklaim pendampingan dari Kementerian Pertanian sudah maksimal dan insentif. Pihaknya sudah membantu para petani membuka lahan, memberikan bantuan pupuk dan obat-obatan, serta bantuan tenaga ahli selama proses penanaman hingga panen tahap pertama.
Kendati demikian, ia mengakui ada kekhawatiran apabila Kementan tak lagi berperan dalam program food estate. Terlebih baru kali ini petani menanam komoditas hortikultur dan kondisi tanah masih perlu perlakuan khusus agar bisa subur.
Karena itu, ia mengusulkan kepada Komisi IV DPR RI agar mengadakan rapat kerja bersama seluruh kementerian dan lembaga yang terlibat agar dapat menemukan solusi yang tepat. "Nanti mau dipanggil DPR, kita duduk bersama-sama. DPR sampai sini pun kaget menemukan fakta-fakta yang ada seperti itu," tuturnya.
Tetapi ia tetap meyakini bahwa tak mungkin Kementerian Pertanian terus mengawal dan mengawasi proyek food estate di Kabupaten Humbang Hasundutan. Menurut dia, 548 kabupaten yang menjalani proyek lumbung pangan sebaiknya dikelola oleh Dinas Pertanian daerah setempat. Asalkan, kata dia, seluruh konsep yang telah disusun Direktorat Jenderal Hortikultura dilanjutkan.
Sementara itu, petani mengungkapkan masih membutuhkan pendampingan dan bantuan dari pemerintah dalam menggarap lahannya. Irma Suryani Lumban Gaol, salah satu petani food estate di Desa Siria-ria mengungkapkan dia hanya bisa menggarap separuh dari lahan yang diberikan oleh pemerintah. Musababnya, bantuan pemerintah hanya diberikan tahap pertama. Itu pun, tuturnya, gagal total karena petani terpaksa menanam bawang putih sesuai benih yang diberikan. Karena itu, petani tak ada modal untuk berporduksi lagi di musim tanam berikutnya.
Selanjutnya: Dari hasil program bantuan ini,....