"Terkait TKDN atau tingkat komponen dalam negeri, saya sampaikan kembali mohon dibantu untuk membangkitkan semangat agar roda dan bearing dapat diadakan di dalam negeri. Itu menjadi pekerjaan rumah kami jika akan mengekspor kereta ke beberapa negara bahwa memerlukan 6 sampai 7 bulan untuk mengimpor komponen," katanya.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung menyampaikan bahwa LRT Jabodebek akan menjadi kisah sukses untuk Indonesia dan melengkapi keseluruhan moda transportasi lainnya.
Keberadaan LRT tersebut diharapkan menjadi penghubung antar-kota di Jabodebek yang juga tersambung dengan moda transportasi lainnya yang sudah ada.
"Sedikit catatan saya, juga jangan lupa supaya LRT ini bisa terkoneksi dengan moda transportasi lain yang ada di kota-kota sekitarnya. Karena beberapa kota tentu ini berbeda-beda, di sana ada angkot, Transjakarta, dan lain-lain. Ini challenge ke depan supaya sama seperti di luar negeri, kita tidak perlu repot-repot membeli tiket yang berbeda," kata Martin.
LRT Jabodebek merupakan salah satu proyek strategis pemerintah dalam rangka memberikan kemudahan dan kecepatan pada transportasi masyarakat. Nilai kontrak proyek tersebut mencapai Rp 3,9 triliun dengan jumlah mencapai 31 rangkaian atau sebanyak 186 kereta.
Transportasi massal berupa Lintas Rel Terpadu (LRT) yang menghubungkan beberapa kota, meliputi Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) tersebut melibatkan sejumlah lembaga, yakni Kementerian Perhubungan, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), PT LRT, PT Industri Kereta Api (PT INKA), PT LEN Industri, dan PT Adhi Karya. LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi pada pertengahan 2023.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.