TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk bersih ke pasar keuangan domestik sebesar Rp4,42 triliun pada periode 24-26 Januari 2023, yang mayoritas masuk ke pasar surat berharga negara (SBN).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan dalam periode tersebut modal asing masuk ke pasar SBN mencapai Rp3,63 triliun, dan Rp790 miliar ke pasar saham.
Dengan demikian sejak 1-26 Januari 2023, tercatat aliran modal asing masuk bersih Rp48,08 triliun di pasar SBN. "Namun ada juga modal asing keluar bersih di pasar saham senilai Rp6,83 triliun," kata dia dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat, 27 Januari 2023.
Meski ada aliran modal asing yang masuk tersebut, nilai tukar rupiah dibuka sedikit melemah ke posisi Rp14.955 per dolar AS pada Jumat 27 Januari, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan Kamis lalu, Rp14.945 per dolar AS
Selain rupiah, indeks dolar AS (DXY) juga melemah ke level 101,84. Indeks dolar AS adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap enam mata uang negara utama lainnya, yakni euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.
Imbal hasil atau yield SBN Indonesia tenor 10 tahun stabil ke level 6,66 persen. Level yield surat utang Indonesia tersebut lebih menarik dan jauh dari yield surat utang Amerika Serikat atau UST Treasury Note tenor 10 tahun yang berada di level 3,495 persen.
Sementara, premi risiko investasi (credit default swap/CDS) Indonesia 5 tahun turun ke level 83,46 basis poin (bps) per 26 Januari 2023 dari 85,83 bps per 20 Januari 2023.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini