Berdasarkan hasil survei tersebut, Sri Mulyani melanjutkan, kondisi dan kontribusi perusahaan KB dan KITE pada tahun 2021 secara umum lebih baik dibandingkan dengan tahun 2020. Sri Mulyani pun berharap capaian ini dapat membantu perusahaan penerima fasilitas dalam menghadapi krisis yang diprediksi terjadi tahun ini.
Adapun dari sisi tenaga kerja, presentasi tenaga kerja terlatih pada perusahaan KB meningkat sebesar 1 persen dan pada perusahaan KITE meningkat sebesar 3 persen. Dari sisi investasi, di tahun 2021 penambahan investasi meningkat sebesar Rp103 milliar pada perusahaan KB dan Rp30,59 milliar pada perusahaan KITE.
Sementara itu, untuk indirect economic activity, pada 2021 terjadi peningkatan jumlah dan jenis usaha di sekitar perusahaan penerima fasilitas KB dan KITE secara regional. Peningkatan terbesar terlihat pada jenis usaha akomodasi, yakni sebesar 188,78 persen.
Kemudian, sektor perdagangan sebesar 165,32 persen, makanan 173,62 persen, dan transportasi 128,52 persen. Hal yang sama terjadi untuk fasilitas KB, peningkatan terbesar, yaitu pada sektor makanan 66,52 persen. Disusul transportasi sebesar 55,58 persen, perdagangan 35,04 persen, dan akomodasi 24,64 persen.
Baca: Perpu Cipta Kerja Sampai di DPR, Puluhan Ribu Buruh Gelar Aksi 6 Februari 2023
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.