TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menyebut tren pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut dan semakin menguat di tengah kondisi ketidakpastian global.
Menurutnya, pulihnya mobilitas dan terjaganya daya beli masyarakat menjadi pendorong aktivitas ekonomi. Realisasi pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2022 pun sesuai dengan proyeksi Bappenas, yakni 5,72 persen.
Baca juga: Dana Alokasi Khusus Kemenhub Tahun Ini Fokus Rehabilitasi Fasilitas Pelabuhan
“Peningkatan mobilitas berimplikasi positif terhadap aktivitas perekonomian, mendorong konsumsi RT untuk tumbuh tinggi, meski mengalami perlambatan. Selain itu, pandemi Covid-19 juga semakin terkendali,” kata Suharso melalui akun Instagram resmi @suharsomonoarfa, dikutip Tempo, Jumat, 27 Januari 2023.
Suharso juga mengatakan investasi mampu tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Menurutnya, sebagian besar indikator pendukung investasi membaik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Penurunan investasi pemerintah diimbangi oleh pertumbuhan pada investasi swasta.
Sementara itu, pertumbuhan konsumsi pemerintah masih mengalami kontraksi. Suharso mengatakan, dengan semakin terkendalinya pandemi Covid-19, pengeluaran pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional melambat untuk penanganan kesehatan dan program pemulihan ekonomi. “Realisasi pemulihan ekonomi nasional hingga 14 Oktober 2022 adalah sebesar 52,9 persen dari pagu,” kata dia.
Dari segi ekspor dan impor, pertumbuhannya juga mampu mempertahankan pertumbuhan tinggi mencapai dua digit. Suharso berujar, net ekspor berkontribusi positif seiring dengan masih tingginya harga beberapa komoditas.
Baca juga: PPKM Dihentikan, Airlangga: Satgas Covid-19 Tetap Jalan
Lebih lanjut, Suharso mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang dia terima, seluruh sektor yang memiliki kontribusi besar berhasil tumbuh positif pada tahun 2022. Industri pengolahan berhasil tumbuh positif. Pertumbuhan pada industri pengolahan didorong industri logam dasar dan industri alat angkutan.
“Industri logam dasar tumbuh seiring dengan peningkatan produksi besi dan baja serta peningkatan permintaan luar negeri. Industri alat angkutan tumbuh disebabkan oleh peningkatan pada produksi mobil,” ujar Suharso.
Tak hanya itu, sektor pertanian juga tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Menurutnya, pertumbuhan positif ini didorong oleh subsektor perikanan yang tumbuh tinggi didorong oleh peningkatan produksi perikanan tangkap dan budidaya.
Baca juga: Sri Mulyani: Biaya Penanganan Covid-19 Setara Ongkos Pembangunan Dua Ibu Kota Negara
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.