TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berkunjung ke Kinshasa, Republik Demokratik Kongo setelah dari Kenya. Dia disambut oleh Menteri Perindustrian Kongo, Julien Paluku Kahongya, di Bandara N’djili International Airport, dan bertemu dengan Perdana Menteri Republik Demokratik Kongo, Jean-Michel Sama Lukonde.
“Indonesia memandang Kongo sebagai mitra strategis dalam Kerja Sama Selatan – Selatan, terutama dalam hal perlindungan hutan tropis, dan pengelolaan mineral kritis (critical minerals),” ujar dia lewat keterangan tertulis yang dikutip pada Jumat, 27 Januari 2023.
Menurut Luhut, Indonesia dan Republik Demokratik Kongo, serta Brasil telah menandatangani pakta untuk melindungi hutan tropis global pada tanggal 14 November 2022 lalu di sela-sela KTT G20 di Bali. “Dengan bekerja sama, diharapkan Indonesia, Kongo, dan Brasil dapat mengendalikan harga carbon credit sehingga bermanfaat bagi pengelolaan hutan tropis yang berkelanjutan,” kata dia.
Perdana Menteri Lukonde mengapresiasi keberhasilan Indonesia dalam menyelenggarakan KTT G20. Dia juga berterimakasih kepada Indonesia karena selalu membawa suara negara berkembang dalam forum-forum global.
“Kongo dapat belajar banyak dari Indonesia, terutama dalam hal pengelolaan sumber daya alam untuk pembangunan, industrialisasi berkelanjutan, dan digitalisasi pemerintahan,” tutur Lukonde.
Lukonde pun mengusulkan agar Indonesia dan Kongo dapat membentuk suatu forum ekonomi bersama. “Tujuannya untuk membahas peluang-peluang kerja sama yang dapat dijajaki antara kedua negara,” ucap dia.
Usai bertemu dengan Lukonde, Luhut bersama Dubes RI di Nairobi, Mohamad Hery Saripudin, tiga pejabat Deputi dari kementerian, dan Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri berpartisipasi dalam diskusi teknis yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Bazaiba. Dalam kesempatan itu Menteri Keuangan, Menteri Hidrokarbon, Menteri Perindustrian, dan wakil dari Kementerian Pertambangan Kongo bergantian menjelaskan berbagai potensi kerja sama yang dapat dijajaki kedua negara.
“Indonesia siap membantu pembangunan Kongo dengan cara berbagi pengalaman melalui kerja sama ekonomi,” kata Luhut. Di akhir pertemuan, Luhut dan Wakil Perdana Menteri Bazaiba menandatangani butir-butir kesepakatan (Minutes of Meeting) sebagai langkah maju untuk meningkatkan hubungan strategis kedua negara.
Baca juga: Perbatasan Cina Dibuka, Indonesia Incar Potensi Ekonomi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.