Menurut catatan Gema Merdeka Goeyardi, President and Founder at Astronacci Aviation, pergerakan emas dipicu oleh perubahan sentimen dalam seberapa cepat Fed akan menghentikan kenaikan suku bunganya. “Emas akan membutuhkan katalis baru untuk mendorongnya lebih tinggi dari level yang sudah diperdagangkan,” kata dia.
Ibrahim menjelaskan, perekonomian Amerika diperkirakan melambat pada kuartal terakhir tahun lalu. Karena inflasi yang tinggi dan kenaikan opembiayaan yang memakan belanja konsumen.
Namun, pelonggaran hambatan rantai pasokan dan penurunan harga energi menjelang akhir tahun diperkirakan akan memberikan beberapa dukungan terhadap menguatnya harga emas dunia. Bersama dengan pasar tenaga kerja yang secara mencolok gagal melemah.
“Kami perkirakan pertumbuhan ekonomi melambat ke tingkat tahunan 2,6 persen dari 3,2 persen pada kuartal ketiga dan ini akan mengangkat emas ke level US$ 1,970.80,” ucap Ibrahim.
Ditambah lagi dengan adanya pengumuman Bank of Canada yang akan menghentikan kenaikan suku bunga setelah kenaikan 25 basis poin hari Rabu. Hal itu meningkatkan spekulasi bahwa Federal Reserve Amerika akan segera melakukan hal yang sama, menjaga dolar di bawah tekanan.
Selain itu, menurut Ibrahim, pasar menghargai jeda serupa dari Bank Cadangan Afrika Selatan setelah pertemuannya Kamis malam. “Di mana diharapkan untuk menaikkan suku bunga utamanya sebesar 50 basis poin menjadi 7,5 persen, kata dia.
Baca: Luhut Sebut Aturan Soal Insentif Kendaraan Listrik Terbit Februari
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.