TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut tingginya capaian investasi di sektor manufaktur membuktikan bahwa investor memiliki kepercayaan tinggi terhadap Indonesia. Di samping itu didukung oleh sumber daya Indonesia yang melimpah sebagai bahan baku, seperti nikel.
Baca juga: Industri Manufaktur Selalu Lebih Rendah dari PDB, Faisal Basri: Gejala Dini Deindustrialisasi
“Jadi, semua iklim investasi kami ciptakan sedemikian rupa, sehingga membuat mereka nyaman,” kata Agus Gumiwang ketika ditemui di Komplek Gedung AA Maramis, Kementerian Keuangan, Kamis, 26 Januari 2023.
Lebih lanjut, Agus Gumiwang mengatakan rata-rata Purchasing Managing Index (PMI) yang dicapai Indonesia dalam 16 bulan terakhir berada di atas 50. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan tingginya tingkat kepercayaan industri Indonesia. Karenanya, pada 2024 mendatang, pemerintah mendorong agar sektor manufaktur bisa berkontribusi di atas 20 persen dari pendapatan domestik bruto atau PDB.
Ihwal capaian investasi, sebelumnya pada Rabu, 25 Januari 2023, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa realisasi investasi sepanjang 2022 tercatat sebesar Rp 1.207,2 triliun. Angka tersebut melampaui target yang ditetapkan, yakni Rp 1.200 triliun.
Dari capaian tersebut, sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya, berkontribusi sebesar Rp 171,2 triliun. Disusul sektor pertambangan sebesar Rp 136,4 triliun; sektor industri transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Ro 134,3 triliun; sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp 109,4 triliun; serta industri kimia dan farmasi sebesar Rp 93,6 triliun.
Baca juga: Menperin Ungkap 3 Tantangan Industri Manufaktur yang Berkontribusi Besar terhadap PDB
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.