TEMPO.CO, Jakarta - Langkah pengembang Apartemen Meikarta, PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), menggugat 18 konsumennya menuai banyak sorotan dari berbagai pihak. Pasalnya, MSU dalam gugatannya meminta ganti rugi sebesar Rp 56,1 miliar kepada para tergugat. Ternyata tak hanya itu, ada juga sederet gugatan lainnya yang ditujukan kepada konsumen.
Tempo menelusuri kembali gugatan yang dilayangkan oleh MSU dengan alasan para konsumen telah melakukan pencemaran nama baik. Dalam situs Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Jakarta Barat, Kamis, 26 Januari 2023 ditemukan gugatan MSU itu terdaftar dengan nomor perkara 1194/Pdt.G/2022/PN Jkt.Brt tertanggal 26 Desember 2022.
Baca: Kasus Meikarta, DPR Akan Lakukan Ini: Panggil OJK hingga Bentuk Pansus
Dalam pokok perkara gugatan itu diketahui, PT MSU menggugat perdata 18 konsumen Meikarta itu untuk secara tanggung renteng mengganti kerugian senilai Rp 56,1 miliar. Dengan rincian kerugian materiil akibat melawan perbuatan hukum senilai Rp 44,1 miliar dan kerugian imateriil senilai Rp 12 miliar.
Selain meminta ganti rugi sebesar Rp 56,1 miliar, MSU juga menyatakan konsumen telah melakukan perbuatan melawan hukum. Begitu bunyi daftar pokok perkara seperti dikutip dari Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Jakarta Barat, Kamis, 26 Januari 2023.
Selain itu, pengembang yang juga anak usaha dari PT Lippo Karawaci Tbk. ini juga meminta kepada konsumennya untuk menghentikan dan tidak mengulangi segala dan semua tindakan, aksi dan pernyataan pernyataan yang memfitnah dan merusak reputasi dan nama baik penggugat.
Tak cukup di sana, MSU juga meminta majelis hakim untuk mengabulkan permohonan sita jaminan serta menetapkan sita jaminan atas segala harta kekayaan para tergugat baik benda bergerak maupun yang tidak bergerak.
MSU juga disebutkan ingin para konsumen menyampaikan permohonan maaf secara terbuka di tiga harian koran nasional, yakni Kompas, Bisnis Indonesia, serta Suara Pembaruan. Konsumen juga diminta menuliskan surat resmi kepada Bank Nobu, DPR, dan pihak lain yang telah didatangi dengan menyatakan tuduhan tidak benar.
Masih dalam pokok perkara yang diajukan, MSU meminta pengadilan mengabulkan seluruh gugatan.
Selanjutnya: Gugatan itu dilayangkan MSU ...