TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut progres Perpu Cipta Kerja sudah dalam masa tunggu untuk dibacakan dalam sidang paripurna di DPR RI.
"Kami sedang menunggu pembacaan di paripurna dan sudah kami komunikasikan dengan fraksi-fraksi," ujar Airlangga ketika ditemui wartawan di Komplek Gedung AA Maramis Kementerian Keuangan,Jakarta, Kamis, 26 Januari 2023.
Baca: PKS Sebut Kericuhan PT GNI Merupakan Dampak Nyata UU Cipta Kerja
Adapun Perpu CK ditandatangani Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada 30 Desember 2022. Menurut Airlangga, Perpu Cipta Kerja diterbitkan untuk memberikan kepastian hukum kepada para investor. Alasan itu dianggap memenuhi syarat kegentingan yang memaksa hingga Presiden Jokowi harus menerbitkan Perpu.
"Kegentingan memaksa kan bagaimana kami memitigasi risiko ketidakpastian, dan ketidakpastian itu riil. Karena tentu kami lihat tentu mitra utama Indonesia seperti Amerika, Eropa, itu kan ketidakpastian akibat daripada perang Ukraina," kata Airlangga di Kawasan Istana Negara, Rabu, 25 Januari 2023.
Airlangga juga menjelaskan korelasi Perpu Cipta Kerja dengan pencegahan agar Amerika Serikat tak menaikan suku bunga. Menurut Airlangga, Amerika dan Eropa merupakan negara yang menjadi mitra utama Indonesia dalam hal perdagangan dan Investasi.
Dia berujar saat ini negara adidaya tersebut sudah mulai tertekan akibat dampak perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung selesai. Sehingga, mereka memerlukan kepastian hukum ketika ingin berivestasi dengan negara mitranya.
"Amerika Serikat meningkatkan tingkat suku bunga. Nah kalau Amerika meningkatkan tingkat suku bunga kan kita mengkawatirkan terjadi capital flight. Nah, kalau terjadi capital flight, inflasi menjadi berat. Oleh sebab itu, kami harus selesaikan dengan kepastian hukum," ujar Airlangga di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu, 25 Januari 2023.
RIRI RAHAYU | M. JULNIS FIRMANSYAH
Baca Juga: Kata Airlangga, Perpu Cipta Kerja untuk Cegah Amerika Tingkatkan Suku Bunga