TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beberapa waktu yang lalu mengkritik kondisi utang pemerintah yang melonjak hingga mencapai Rp 7.733 triliun.
Berikut 3 fakta utang pemerintah Indonesia Rp7.733 triliun yang dikritik AHY
1. Utang bertambah 814.99 Triliun
Kementerian Keuangan mencatat posisi utang pemerintah mencapai Rp7.733,9 triliun pada akhir Desember 2022, naik dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar Rp7.554,2 triliun.
Padahal, jika di tilik pada data Desember 2022, posisi utang pada Januari 2022 di angka Rp6.919 triliun, artinya sepanjang 2022 utang pemerintah bertambah Rp814,99 triliun.
Terkait hal tersebut, Kemenkeu menyampaikan, posisi utang pemerintah dipengaruhi oleh adanya transaksi pembiayaan berupa penerbitan dan pelunasan Surat Berharga Negara (SBN), penarikan dan pelunasan pinjaman, serta perubahan nilai tukar.
Meskipun terjadi fluktuasi, peningkatan utang pemerintah masih dalam batas aman, wajar, serta terkendali diiringi dengan diversifikasi portofolio yang optimal.