Untuk saham keempat, kata Alfatih, yakni BRMS yang ditutup di level 185. Harga kemarin masih konsolidasi, membentuk pola harami candlestick yang kemungkinan melanjutkan kenaikan. Selama tidak ada koreksi dibawah 179, dan mampu naik diatas 193, maka target dan supply area lainnya ada di 200-208-220-240.
Saham BUMI menjadi saham kelima yang patut dicermati yang akhir pekan lalu ditutup di level 158. Harga akhir pekan yang lalu tertahan resistance trendline pola sejak November 2022. “Selama tidak terkoreksi dibawah 153, maka potensi kenaikan ke 168-170, lalu 178-180,” ucap dia.
Selanjutnya, kata Alfatih, saham keenam adalah HRUM yang ditutup di level 1.755. Harga setelah tembus garis trend sejak Juni 2022, kemungkinan akan koreksi dulu. Namun selama tidak tembus batas risiko di 1.720, maka potensi target kenaikan teoritis ke 2.000. Supply area lainnya ada di 1.800, lalu 1.900.
GOTO menjadi saham ketujuh yang patut dicermati di mana harga akhir pekan lalau ditutup di lebel 114. Harga akhir pekan yang lalu terkoreksi tipis dalam konsolidasi setelah capai target kenaikan teoritis pola Desember 2022-Januari 2023. “Selama tidak turun di bawah batas risiko 110, maka potensi kelanjutan naik mendekati 135,” kata dia.
Kedelapan ada saham INCO yang ditutup di level harga 7.550. Harga akhir pekan yang lalu masih bergerak dalam konsolidasi saat akan melampaui area supply November-Desember 2022. Jika tembus dan bertahan diatas 7.600, maka potensi kenaikan mengarah ke 8.200 dengan batas risiko 7.350.
“Saham kesembilan TLKM yang ditutup di lebel 3.870. Harga kemarin terkoreksi dan dekati area deman kuat pola sejak Desember 2022. Kemungkinan harga akan mulai menguat kembali ke arah 4.010, lalu 4.100 dengan batas risiko kurang dari 3.780,” ujar Alfatih.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.