TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan petani Jambi menggelar aksi jalan kaki ke Istana Negara. Mereka berangkat dari Jambi pada Sabtu sore, 21 Januari 2023 dengan menaiki angkutan umum menuju Pelabuhan Merak. Selanjutnya, mereka akan long march menuju Jakarta.
Para petani ini menggelar aksi dengan membawa tuntutan agar Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyelesaikan konflik Tanah Ulayat yang diserobot PT Ricky Kurniawan Kertapersada.
Baca: Beras Impor Datang Terlambat Kian Dekati Panen Raya, Harga Gabah Bisa Jeblok jadi Rp 3.500?
“Sudah bertahun-tahun tanpa lelah petani Betung, Petanang dan desa Pematang Raman berjuang menuntut hak atas tanah yang dirampas PT. Ricky Kurniawan Kertapersada,” kata Komite Pimpinan Wilayah Serikat Tani Nelayan Jambi Christian Napitupulu, melalui siaran pers, Senin, 23 Januari 2023.
Dalam siaran pers tersebut, Serikat Tani Nelayan Jambi menyampaikan bahwa konflik antara petani dengan PT Ricky Kurniawan Kertapersada bermula ketika warga membakar perusahaan pada tahun 2000 silam. Meski sudah berlangsung lama, konflik tersebut nyatanya tidak kunjung diselesaikan pemerintah.
Disebutkan, masyarakat menilai PT Ricky Kurniawan Kertapersada bertentangan dengan hukum adat. Sebab, perusahaan tersebut telah menyerobot tanah ulayat masyarakat.
Selain melanggar hukum adat, Christian mengatakan berdirinya PT Ricky Kurniawan Kertapersada tidak berkekuatan hukum. “Karena sejak berkonflik dengan PT Wira Karya Sakti, HGU dan HGB perusahaan tersebut telah ditolak oleh pengadilan tata usaha negara. Tapi pemerintah terkait sepertinya tutup mata dengan status PT Ricky Kurniawan Kertapersada,” ungkapnya.