TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno melihat peluang dari fenomena yang terjadi di media sosial sebagai peluang memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Karena itu, dia memanfaatkan fenomena yang sedang trending untuk menyampaikan kebijakan dan informasi.
“Dengan gimmick yang tepat dan pesan yang akurat, saya yakin informasi yang kami sampaikan bisa diterima dengan baik kepada 55 persen populasi Gen-Z dan milenial di Indonesia,” kata Sandiaga melalui utas yang dia posting melalui akun Twitter resmi @sandiuno, dikutip Tempo, Minggu, 22 Januari 2023.
Baca juga: Sandiaga Uno Usul Hari Kejepit Jadi Hari Libur, Ekonom: Dorong Sisi Belanja Pariwisata
“Dengan begitu, akan tercipta peluang usaha dalam ekosistem ekonomi digital dalam bentuk konten kreatif, menjamin terbukanya lapangan kerja seluas-luasnya,” imbuhnya.
Sandiaga memang terbilang aktif menggunakan media sosial, baik Twitter maupun Instagram. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini sering mengunggah kegiatannya sebagai Menparekraf.
Dalam membuat konten, Sandiaga mengaku membuat konsep bersama timnya. Dia memulainya mulai dari 0 hingga kini memiliki followers di Instagram sekitar 9 juta orang. Sedangkan di Twitter, Sandiaga terpantau memiliki sekitar 3,5 juta pengikut.
Melalui kanal media sosial itulah Sandiaga berupaya mengkomunikasikan kebijakan-kebijakan yang dia usung bersama kementeriannya. Bersama timnya, Sandiaga menggunakan teknik tilik mahadata.
Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Tahun Politik Bagus untuk Sektor Pariwisata
“Kalau kita datar-datar saja, hanya memberikan kebijakan secara teknokratis, 55 persen populasi kita gen Z dan milenial. Nggak nyampe,” ujar Sandiaga.
Oleh karena mereka umumnya memanfaatkan waktu selama 8 jam untuk berselancar di internet, terutama di media sosial sekitar 3 jam lebih, Sandiaga menciptakan konten yang bisa ditangkap audiens di waktu yang tepat dengan pesan akurat.
Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan bahwa ekonomi digital berada di bawah naungan ekonomi kreatif. Karena itu, konten-konten kreatif menjadi bagian dari strategi untuk digitalisasi produk-produk UMKM.
“Banyak sekali yang menjadikan sebuah gimmick di awal tapi jadi buka usaha. Mencetak peluang, seperti Alif Cepmek dan Bonge. Mereka bisa mengangkat konten-konten creator lainnya dan memberikan dampak ekonomi yang bisa langsung dirasakan,” ungkapnya.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Sebut Ibu Kota Pindah Tak Pengaruhi Bisnis Hotel di Jakarta
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.