Pekan lalu, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengatakan sudah ada 71 perusahaan yang menyerahkan letter of intent (LoI) atau surat niat untuk berinvestasi di IKN. Jumlah tersebut sudah termasuk 11 LoI dari perusahaan Malaysia yang baru masuk awal pekan ini.
Sebenarnya, kata Bambang, investor yang berminat ada 100 lebih tapi yang telah mengirimkan LoI sebanyak 71 perusahaan. Mereka adalah perusahaan dari dalam dan luar negeri. Dari 71 investor yang telah menyerahkan LoI, tiga di antaranya sudah mendapatkan Surat Izin Prakasa Proyek (SIPP) dari pemerintah.
“Dengan komposisi investor dalam negeri masih lebih banyak daripada yang dari luar negeri,” ujar Bambang lewat keterangan tertulis yang dikutip pada Kamis, 12 Januari 2023.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyaksikan serah terima 11 LoI investor Malaysia untuk membangun IKN pada 9 Januari 2023 di Istana Kepresidenan Bogor. LoI itu diserhkan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Internasional Malaysia Teungku Zafrul bin Teungku Abdul Aziz kepada Kepala Ototita IKN Bambang Susantono.
Menurut Bambang, sebelas perusahaan itu adalah Aliance MEP, Berjaya, Boustead Properties, Carsome, HCM Engineering, i2 Energy, Olympic Cable, Pharmaniaga, Reneuco, Success Electronics & Transformer Manufacturer dan Tenaga Nasional. Dia mengatakan LoI itu akan segera ditintaklanjuti segera.
Setelah menerima LoI, kata Bambang, maka tahap berikutnya otorita akan memberikan jawaban formal dengan melampirkan beberapa dokumen, salah satunya surat perjanjian kerahasiaan (non-disclosure agreement/ NDA). “Setelah NDA ditandatangani, otorita akan memberikan dana pendukung dan data teknis calon investor,” ucap Bambang.
Sebelas investor dari Malaysia berminat menanamkan modalnya di berbagai sektor. Antara lain pengelolaan sampah, infrastruktur telekomunikasi, properti, jalan raya, layanan kesehatan dan farmasi, energi terbarukan, hingga ke platform e-commerce.
Baca Juga: Sri Mulyani Siapkan Rp 23 Trilun untuk IKN Tahun 2023, untuk Proyek Apa Saja?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.