TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Lelang Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan, Joko Prihanto, mengungkap capaian pokok lelang tahun 2022 tercapai Rp 35,23 triliun.
"Di tahun 2022 kita lelang ada target Rp 30 triliun dan saya bersyukur bangga karena capaian pokok lelang 2022 tercapai Rp 35 triliun," ujar dia dalam konferensi pers virtual pada Jumat, 20 Januari 2023.
Baca juga : DJKN : Aset Jiwasraya dan Tommy Soeharto belum Laku Dilelang, Total Nilainya Rp 5,4 Triliun
Nilai transaksi itu didominasi oleh lelang hak tanggungan seperti yang diatur pada Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan (UUHT) sebesar 29,34 persen atau Rp 9 triliun. Jenis lelang lainnya yang memberi kontribusi besar antara lain lelang harta pailit Rp 2 triliun, lelang sukarela Rp 1 3 triliun, lelang barang milik negara atau daerah selain bea cukai Rp 0,8 triliun, lelang barang rampasan kejaksaan Rp 0,6 triliun, dan dari lelang eksekusi pengadilan Rp 0 ,4 triliun.
Sedangkan penerimaan negara bukan pajak atau PNBP lelang senilai Rp 850 miliar atau 121 persen melebihi target yang nilainya Rp 700 miliar. “Ini membanggakan bagi kami semua dan berharap 2023 juga ada pertumbuhan positif,” ucap dia.
Baca juga : Piutang Negara Tembus Rp 170,23 Triliun, Paling Banyak dari Kasus BLBI
Selain PNBP, transaksi lelang juga berkontribusi bagi penerimaan negara berupa hasil lelang yang masuk ke kas negara, penerimaan pajak, dan pemerintah daerah. Selama 2022, hasil lelang yang masuk ke kas negara sebesar Rp 1.571 miliar, pajak pusat sebesar Rp 266 miliar, dan pajak daerah sebesar Rp 93 miliar.
“Sehingga total penerimaan negara termasuk PNBP lelang di tahun 2022 mencapai Rp 2.789 miliar,” kata dia.
Menurut Joko, peran lelang DJKN dalam perekonomian Indonesia ada tiga hal. Pertama membantu pemulihan keuangan negara. “Artinya proses lelang ini melalui penegakan hukum, penjualan barang rampasan, sitaan, dan barang milik negara, di sini uang negara yang sudah dikorupsi misalnya,” kata Jokowi.
Selanjutnya peran lelang kedua menyelesaikan non performing loan (NPL). Peran di sini, kata Joko, sangat berarti untuk fungsi intermediasi perbankan melalui penjualan lelang. “Ketiga menggerakkan roda perekonomian, meningkatkan potensi nilai barang dan membuka lapangan kerja,” ucap Joko.
Baca juga : PPA Kejagung Lelang Apartemen Terpidana Jiwasraya, Segini Nilainya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.