TEMPO.CO, Bekasi - Kepala Divisi LRT Jabodetabek dari PT KAI (Persero) Mochamad Purnomosidi mengatakan pihaknya sudah megajukan tarif LRT Jabodebek ke Kementerian Perhubungan. Menurut dia, yang diajukan PT KAI tarif tara-rata senilai Rp 15 ribu dan akan progresif bertambah setiap bertambah jarak kilometer tertentu.
“Yang diajukan KAI itu average, rata-rata itu di Rp 15 ribu ya. Terkait dengan tarif ini sudah kita lakukan kajian,” ujar dia di Depo LRT Jabodebek, Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa, 17 Januari 2023.
Baca: Pembangunan LRT Jabodebek 88,4 Persen, Yakin Juli Beroperasi
Selain itu, Purnomosidi menambahkan, pihaknya juga memberikan beberapa pilihan mulai dari tarif naik Rp 3 ribu atau Rp 5 ribu setiap jarak bertambah per kilometernya, sama seperti KRL Commuter Line. Sedangkan tarif dengan jarak paling jauh, dia berujar, yang diusulkan adalah Rp 24 ribu sampai Rp 25 ribu.
“Kami masih menunggu penetapan dari pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan,” ucap dia. “Tarif Rp 15 ribu itu rata-rata. Jadi kalau kita hitung jumlah total dibagi dengan jumlah penumpang itu kira-kira tarif itu besarannya Rp 15 ribu ya.”
Ada pun soal penumpang, Purnomosidi menuturkan, berdasarkan kajian estimasinya kira-kira 137 ribu per hari. “Itu berdasarkan kajian yang dua kali sudagh kita revisi, sebelum pandemi dan setelah pandemi, itu penumpang kita kira-kira 137 ribu per hari estimasi kita,” tutur dia.
Selanjutnya: LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi pada Juli 2023 ...