TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi LRT Jabodetabek dari PT KAI (Persero) Mochamad Purnomosidi menyampaikan perkembangan proyek sepur kilat menjelang operasional pada Juli 2023. “Jadi overall progres kita kita sudah 88,4 persen,” ujar dia di Depo LRT Jabodebek, Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa, 17 Januari 2023.
Baca juga : Gunakan Sistem CBTC, LRT Jabodebek Bakal Beroperasi Tanpa Masinis
Menurut dia, saat ini hanya menyisakan soal pengujian di lintas pelayanan satu, dua, tiga, dan depo. Adapun secara infrastruktur, Purnomosidi menjelaskan, semua sudah selesai. “Sekarang kami menguji, bagaimana menghilangkan peran atau fungsi seorang masinis. Kami hilangkan, kami ganti dengan sistem,” ucap dia.
Untuk uji lintas pelayanan satu, disebutnya sudah selesai. Bahkan, kata Purnomosidi, kereta juga sudah dijajal oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada akhir tahun lalu. Saat ini pengujian bergeser ke lintas pelayanan dua yakni dari Stasiun Cawang sampai ke Dukuh Atas.
“Paralel kami menyelesaikan lintas pelayanan tiga, dari Cawang sampai ke Jatimulya atau Bekasi Timur. Depo juga kami selesaikan,” tutur Purnomosidi.
Dia juga menuturkan bahwa pihaknya optimis Juli 2023, sesuai target, LRT Jabodebek bisa dioperasikan secara komersial. “Sesuai dengan yang disampaikan Presiden Jokowi beberapa waktu yang lalu,” kata Purnomosidi.
LRT Jabodebek bakal dioperasikann menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3. Sistem CBTC merupakan sistem pengoperasian kereta berbasis komunikasi. Sehingga, sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis dari pusat kendali operasi tanpa masinis.
“Meski tanpa masinis, tetap ada petugas yang disebut train attendant. Mereka bertugas memberikan pelayanan kepada pelanggan dan jika dibutuhkan untuk penanganan dalam kondisi darurat,” ujar Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardojo melalui keterangan tertulis, Kamis, 12 Januari 2023.
Baca juga : Jokowi Minta LRT Beroperasi Juli 2023, Bos KAI: Uji Coba Lintas Satu Sudah Selesai
Kuswardojo mengatakan, LRT Jabodebek bakal mengoperasikan 31 rangkaian. Setiap rangkaian terdiri dari 6 kereta. Dengan kapasitas tersebut. LRT Jabodetabek mampu mengangkut penumpang hingga 1.308 orang.
Moda transportasi umum ini akan mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 23.27. Nantinya LRT Jabodebek rata-rata akan melayani sebanyak 434 perjalanan KA setiap hari.
“Target awal kami, ada pengguna jasa sebanyak 137.000 orang setiap hari. LRT ini nantinya hadir setiap 4 menit di Stasiun Dukuh Atas - Cawang, setiap 8 menit di Stasiun Jati Mulya - Cawang, dan setiap 8 menit di Stasiun Harjamukti - Cawang,” ujar Kuswardojo.
Secara total, LRT Jabodebek melayani masyarakat dengan menghadirkan 18 stasiun, yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jati Mulya.
Stasiun-stasiun tersebut, Kuswardojo melanjutkan terintegrasi dengan moda transportasi lain, sehingga memudahkan mobilitas masyaraka. Selain itu stasiun LRT Jabodebek tersebar di lokasi yang strategis mulai dari kawasan perumahan, perbelanjaan, hingga kawasan bisnis sehingga memudahkan masyarakat dalam menggunakan LRT Jabodebek.
“Untuk pelayanan, kami menerapkan sistem cashless menggunakan kartu uang elektronik transportasi yang sudah ada. Misalnya, KMT, kartu uang elektronik, ataupun dompet digital atau e-wallet,” kata Kuswardojo.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini