TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut, sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) APBD tahun berjalan yang mengendap di bank atau tidak terserap sebanyak Rp 123 triliun.
"Perlu saya sampaikan, APBD terakhir yang ada di Bank akhir tahun 2022 berada di angka Rp 123 triliun. Ini jangan ditepuktangani," kata Jokowi saat membuka acara Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda di SICC, Sentul, Selasa 17 Januari 2023.
Jokowi mengatakan, banyaknya nominal silpa yang mengendap di bank ini merupakan bukti pemerintah daerah belum memaksimalkan belanja guna kepentingan pembangunan wilayahnya.
"Sehingga saya mengajak kepada seluruh pemda terutama yang PAD nya besar, yang dana bagi hasilnya besar, mulai untuk mendesign program, merencanakan program sebelum tahun-tahun berjalan," kata Jokowi.
Lebih jauh Jokowi juga mengingatkan, agar belanja daerah difokuskan untuk produk dalam negeri.
"Realisasi untuk belanja produk dalam negeri di APBN maupun APBD ini masih 61 persen. Kita ingin tahun ini meningkat lebih dari itu, syukur bisa 100 persen," kata Jokowi.
Hari ini, Selasa 17 Januari 2023, seluruh kepala daerah dan unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) mulai dari TNI, Polri, Kejaksaan, lembaga-lembaga berkumpul di Sentul International Convention Center (SICC) untuk menggelar Rapat Koordinasi Nasional.
Tema yang diusung dari Rakornas itu yakni Penguatan Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA