TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas buka suara soal perintah Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan untuk menutup keran impor pada akhir Januari. Dia mengungkapkan kontrak pembelian beras impor sebetulnya sudah dilakukan hingga 500 ribu ton. Beras tersebut akan datang sampai pertengahan Februari.
Namun dirinya tak keberatan apabila pemerintah ingin membatalkan kontrak tersebut. "Jadi ya sudah kalau memang gitu, ya kita batalkan, enggak apa-apa. Kontraknya nanti kita bicarakan lagi lah, kalau batalin ya nggak apa-apa kan yang tanggung jawab bukan saya," ucap Buwas saat ditemui di Gedung DPR pada Senin, 16 Januari 2023.
Baca Juga:
Baca: Silang Pendapat Mendag dan Bulog Soal Batas Akhir Impor Beras
Buwas berujar impor beras ini adalah perintah negara, sehingga apabila pemerintah kemudian meminta kontrak impor tersebut dibatalkan, ia akan menyanggupinya. "Kami mah enggak ada masalah, engga usah dibikin pusing," ucapnya.
Sementara itu, ia tak menampik terlambatnya realisasi impor beras yang ditugaskan kepada Bulog. Buwas menjelaskan hal itu disebabkan oleh cuaca ekstrem yang terjadi akhir tahun lalu. Ia mengatakan dirinya tak bisa memprediksi cuaca tersebut. Sedangkan keberangkatan kapal hanya bisa diputuskan oleh pihak pengimpor beras.
"Sekali lagi kan kita enggak bisa memaksakan. Saya kan sudah berusaha, yang punya kapal bukan saya, laut juga bukan saya yang bisa nyetel. Cuaca apalagi. ya masa kita mau lawan itu," tuturnya.
Selanjutnya: Bulog berjanji memastikan kedatangan beras impor ...