2. Penduduk Miskin Perkotaan Meningkat
Dari 26,36 juta orang penduduk miskin, dibagi menjadi wilayah perkotaan dan perdesaan. Dibanding Maret 2022, jumlah penduduk miskin September 2022 perkotaan meningkat sebanyak 0,16 juta orang. Dari 11,82 juta orang pada Maret 2022 menjadi 11,98 juta orang pada September 2022.
Pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan meningkat sebanyak 0,04 juta orang. Dari 14,34 juta orang pada Maret 2022 menjadi 14,38 juta orang pada September 2022.
3. Terkonsentrasi di Pulau Jawa
"Pada September 2022, jumlah penduduk miskin masih terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Sumatra. Namun hanya Pulau Sumatra yang menunjukkan penurunan kemiskinan 0,02 persen poin. Peningkatan kemiskinan terjadi di semua pulau paling banyak Maluku dan Papua," kata Margo.
4. Garis Kemiskinan
Garis Kemiskinan pada September 2022 tercatat sebesar Rp535.547,00/kapita/ bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp397.125,00 (74,15 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp138.422,00 (25,85 persen).
Pada September 2022, secara rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,34 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp2.324.274,00/rumah tangga miskin/bulan.
5. Tingkat Pengangguran Terbuka Turun
Meski demikian, BPS mencatat bahwa perekonomian triwulan III/2022 tumbuh sebesar 5,72 persen (year on year) atau lebih tinggi daripada triwulan I/2022 yang sebesar 5,01 persen.
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) juga turun pada Agustus 2022 sebesar 5,86 persen atau turun jika dibandingkan TPT Agustus 2021 yang sebesar 6,49 persen.
"Namun demikian kabar menggembirakan dari ketenagakerjaan yaitu meningkatnya proporsi pekerja penuh, di mana tren pekerja penuh itu meningkat dari 64,30 persen pada Agustus 2021 menjadi 68,46 persen pada Agustus 2022," katanya.
ANTARA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini