TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyuruh serikat pekerja di PT Nikomas Gemilang untuk menolak mengambil paket pengunduran diri karyawan yang ditawarkan pihak perusahaan. Alasannya, karena penawaran paket pengunduran diri itu hanyala akal-akalan pengusaha.
"Karena paketnya murah menggunakan Perpu Cipta Kerja yang (pesangonnya hanya) 0,5 kali dari aturan PP 35 tahun 2021," kata Said kepada wartawan pada Senin,16 Januari 2023.
Dijelaskan Said, seharusnya perusahaan yang menawarkan paket tersebut dapat memberikan keistimewaan bagi pekerja yang bersedia mengundurkan diri dengan memberikan uang pesangon tiga hingga empat kali dari aturan.
Baca juga : PT Nikomas Gemilang Minta Karyawan Mengundurkan Diri, Buruh Berharap Pesangon Lebih Besar
"Kalau mau nawarin paket itu harus di atas undang-undang. Misalnya 3 kali aturan atau 4 kali aturan. Misal kalau aturannya 8 tahun ke atas diberi pesangon 9 bulan gaji, kalau 3 kali jadi 27 bulan," kata Said.
Said beralasan, saat ini Indonesia tidak akan berdampak resesi, karena posisinya saat ini berada di 7 besar negara terkaya di dunia. "Tidak ada resesi, ini akal-akalan pengusaha," kata Said.
Untuk itu, Said meminta agar seluruh pekerja di PT Nikomas Gemilang tidak menerima paket pengunduran diri yang ditawarkan oleh perusahaan. "Kami menyuruh buruh melalui organisasi serikat buruh meninstruksikan menolak. Karena ini akal-akalan pengusaha bayar pesangon murah," kata Said.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini