TEMPO.CO, Jakarta - PT Gunbuster Nickel Industri atau PT GNI menjadi sorotan usai karyawannya bentrok dan tiga korban tewas di Morowali Utara, Sulawesi Tengah pada 14 Januari 2023. Satu dari tiga korban merupakan tenaga kerja asing. Perusahaan pengolahan nikel ini merupakan milik pengusaha asal Cina, Tony Zhou Yuan.
Baca juga : Partai Buruh Tuntut Bupati dan Disnaker Morowali Utara Mundur Pasca-Kerusuhan di PT GNI
Dilansir dari laman resmi perusahaan, Senin, 16 Januari 2023, PT GNI merupakan perusahaan pengolahan bijih nikel yang beroperasi di Morowali Utara yang berdiri sejak tahun 2019. PT GNI menerapkan proses rotary kiln electric furnace (RKEF) teknologi dengan mengembangkan 25 jalur produksi. Menghasilkan 1,9 juta nickel pig iron (NPI) per tahun.
PT GNI memiliki visi menjadi nomor satu dalam industri smelter di Indonesia dan menambah nilai dari produk nikel. Sementara misinya adalah berjuang untuk pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.
Di samping itu, PT GNI menyatakan membuka kesempatan bagi stakeholder dan komunitas di mana beroperasi untuk terus berkembang. Termasuk membangun hubungan yang baik dengan stakeholder dan warga lokal, serta berkomitmen mengembangkan kualitas dari komunitas dan menjaga lingkungan tempat PT GNI beroperasi.
Berlokasi di Bungintimbe Petasia, Morowali Utara, Sulawesi Tengah, jam operasional perusahaan ini mulai pukul 10.00 Wita hingga 22.00 Wita.
Baca juga : Kisruh PT GNI di Morowali Utara, Polda Sulteng Periksa 71 Orang
PT GNI masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) Indonesia di bidang hilirisasi minerba. PT GNI menghasilkan produk ferronickel yang kemudian diolah menjadi besi stainless yang digunakan untuk produksi stainless dan industri besi nickel alloy.
PT GNI mampu menghasilkan 10-12 persen Nickel Pig Iron (NPI) dengan kapasitas produksi pertahun 2,000,000 metrik ton. Hasil produksi disuplai langsung kepada konsumen yang kemudian diolah lagi menjadi produk yang dapat digunakan sehari-hari.
Perusahaan Pengolah Nikel
Dilansir dari berbagai sumber, Kementerian Perindustrian menyebutkan, Gunbuster Nickel Industry akan memberikan nilai tambah yang tidak sedikit, dari bijih nikel yang diolah menjadi feronikel atau nilai tambahnya meningkat sebesar 14 kali lipat. Apabila dari bijih nikel diolah menjadi billet stainless steel, nilai tambahnya meningkat 19 kali lipat.
Direktur Utama PT GNI, Wisma Bharuna mengatakan, saat ini di Indonesia sudah muncul beragam produk turunan dari stainless steel, yang antara lain digunakan untuk memproduksi panci, sendok, dan sebagainya. Ia berharap, dengan adanya hilirisasi, semua produk bisa didapatkan di dalam negeri, akan ada alih teknologi, dan semuanya bisa menyejahterakan rakyat.
“Segala macam itu harus dari sini semua sehingga sudah tidak lagi ke luar negeri, semuanya dipakai untuk kita, barangnya barang kita, kemudian nanti untuk menyejahterakan semuanya. Nanti ada alih teknologinya, metalurginya, anak-anak lebih pintar, semua lapangan pekerjaan ya semua Indonesia kaya, semua ada di sini,” ujar Wisma dalam keterangan resmi pada Senin, 3 Januari 2022.
Sementara Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, melalui penambahan investasi oleh PT GNI ini maka program hilirisasi mineral berbasis sumber daya alam di tanah air bisa semakin cepat tercapai. "Hal ini melengkapi lini produksi yang dilakukan oleh pabrik smelter PT Obsidian Stainless Steel di Konawe, Sulawesi Tenggara," jelas Agus kala itu.
Baca juga : Bentrok Karyawan PT. GNI, Partai Buruh: Sistem Pengamanan Kerja Karyawan Buruk
Sebagai informasi, Obsidian Stainless Steel merupakan industri smelter penghasil feronikel dengan kapasitas sebesar 1,2 juta ton per tahun, dan memproduksi billet stainless steel dengan kapasitas 1 juta ton per tahun. Selain itu, terdapat PT Virtue Dragon Nickel Industry, yang juga merupakan pabrik smelter penghasil feronikel dengan kapasitas mencapai 1 juta ton per tahun.
PT GNI, PT Obsidian Stainless Steel, PT Virtue Dragon Nickel Industry, merupakan satu group yang telah dan akan menjadi bagian dari rencana besar pemerintah Indonesia untuk mendorong hilirisasi industri dalam peningkatan nilai tambah bahan baku mineral di dalam negeri.
Total investasi dari ketiga industri smelter tersebut mencapai US$ 8 miliar, dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 27.000 orang. Dari perusahaan yang beroperasi, sudah mampu menyumbang kepada penerimaan negara berupa pajak sebesar Rp 1,03 triliun sejak tahun 2019 hingga 2021.
Secara keseluruhan, nilai realisasi investasi pabrik smelter nikel yang ada di Indonesia sampai saat ini sudah menembus US$ 15,7 miliar. Selanjutnya, ekspor produk feronikel setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini memberikan dampak positif terhadap penambahan devisa.
“Pada tahun 2020, ekspor feronikel mencapai USS 4,7 miliar, dan pada periode Januari hingga Oktober 2021 tercatat sebesar US$ 5,6 miliar,” sebutnya.
Merujuk data World Top Export, Indonesia menempati peringkat ke-1 di dunia sebagai negara pengekspor produk berbasis nikel (stainless steel slab, stainless billet dan stainless steel coil), dengan total ekspor senilai US$ 1,63 miliar pada tahun 2020.
Gaji Karyawan PT GNI Mulai Rp 3,5 Juta
Dilansir dari berbagai sumber, gaji karyawan PT GNI berada di angka Rp 3.500.000 hingga Rp 6.000.000 per bulan. Besaran gaji disesuaikan dengan posisi atau jabatan.
Baca juga : PT GNI Raup Keuntungan Hingga Triliunan Rupiah, Upah Buruh Rp 3,6 juta, Partai Buruh: Memalukan
Pernah Terjadi Kebakaran
PT GNI Morowali Utara pernah dikabarkan pernah terbakar pada Kamis, 22 Desember 2022. Dua orang karyawannya meninggal terjebak dalam peristiwa kebakaran tersebut. Salah seorang korban bernama Nirwana Selle sering membuat konten tiktok hingga dikenal sebagai seleb tiktok.
Korban Nirwana Selle dikabarkan sempat live tiktok saat terjebak di dalam sebuah crane yang terbakar. Dalam video beredar, Nirwana sempat merekam video saat dirinya terjebak di dalam crane saat insiden kebakaran. Dalam potongan video lainnya, seorang pria histeris melihat crane terbakar dimana Nirwana Selle berada di dalamnya. Peristiwa meninggalnya Nirwana viral di media sosial.
Selain Nirwana Selle, seorang karyawan lainnya bernama, I Made Defri Hari Jonathan juga meninggal dunia dalam insiden itu.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini