TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Rahadian Ratry memberikan perkembangan dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), khususnya di lokasi anjloknya kereta kerja pada Desember lalu. Menurut dia, pemasangan rel di lokasi kejadian anjlok sudah dilakukan kembali setelah sebelumnya sempat disetop sementara untuk dilakukan investigasi.
“Pemasangan rel dilanjutkan secara manual. Kemudian berlanjut pada proses pemasangan rel kereta tanpa ballast (ballastless track). Saat ini proses pemasangan rel masih berjalan sesuai dengan jadwal,” ujar dia kepada Tempo pada Ahad malam, 15 Januari 2023.
Baca: Empat Rangkaian Tiba di Indonesia, Kereta Cepat Jakarta - Bandung Kini Miliki 6 Rangkaian EMU
Adapun soal update dari kecelakaan kereta kerja, Rahadian tidak menjelaskan detail. Dia hanya mengatakan bahwa penyebab kecelakaan masih dalam proses investigasi. “Penyebab kecelakaan kereta kerja yang terjadi pada Desember 2022 lalu di area proyek KCJB hingga saat ini masih dalam proses investigas Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT),” kata dia.
Kecelakaan tersebut terjadi pada Ahad sore, 18 Desember 2022. Awalnya, beberapa jam setelah kejadian, dua video beredar di media sosial menunjukkan satu gerbong kereta keluar dari lintasan proyek kereta cepat yang digarap KCIC.
“Keretana lepas tina jalur (keretanya terlepas dari jalur),” ujar seseorang di balik video berdurasi 15 detik yang berbicara dalam bahasa Sunda, seperti dikutip Ahad petang, 18 Desember 2022.
Dalam video itu, terlihat ada satu gerbong kereta berwarna hijau dengan kelir putih. Di tengah gerbong tampak tulisan berbahasa China berwarna kuning. Kereta tersebut terlihat tergelimpang. Selain itu, ada beberapa orang yang bergiliran mendekat ke arah kereta. Video lainnya berdurasi 12 detik memuat informasi bahwa rem kereta blong. “Remna blong (remnya blong).”
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo memastikan korban meninggal karena kecelakaan kereta kerja KCJB adalah warga negara asing atau WNA China. "Betul (WNA China), informasi dari Polda Jawa Barat, pekerja teknis," kata Dedi pada Senin, 19 Desember 2022.
WNA China itu merupakan pekerja proyek KCJB. Selain dua orang meninggal, empat orang lain mengalami luka-luka dalam insiden itu. Berdasarkan informasi awal, dua korban meninggal dunia merupakan laki-laki bernama Chang Shin Shang (40 tahun) dan Chang Shin Yung (36 tahun). Empat korban luka-luka berjenis kelamin laki-laki.
Setelah polisi mengumumkan adanya dua orang korban meninggal, Direktur Utama KCIC Dwiana Slamet Riyadi alias Edo buka suara. Dia mengatakan kecelakaan tersebut terjadi pada 18 Desember 2022 sekitar pukul 17.00 WIB di Desa Cempaka Mekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
“Rangkaian kereta kerja yang dioperasikan Kontraktor Snohydro mengalami anjlok,” ujar dia dalam keterangan video yang diterima pada Senin malam, 19 Desember 2022.
Menurut Edo, kereta kerja tersebut terdiri dari lokomotif diesel dan mesin pemasangan rel. “Jadi di sini yang keluar jalur adalah kereta kerja, bukan rangkaian kereta cepat,” ucap dia.
Semua korban yang jumlahnya enam orang tersebut merupakan teknisi dari kontraktor Sinohydro dan WNA China. Bos KCIC menjelaskan, korban luka berat saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Santosa Bandung. Dia memastikan korban luka akan mendapatkan perawatan yang intensif.
“Sedang korban luka ringan sudah diperbolehkan pulang,” kata Edo. “Kami mengucapkan bela sungkawa dan duka yang mendalam untuk keluarga korban meninggal dunia.”
Pihaknya fokus melakukan evakuasi. KCIC bersama beberapa pihak akan mengevaluasi SOP pemasangan rel, SOP kerja lainnya, serta memastikan segenap pekerjaan yang dilakukan kontraktor KCJB memenuhi aspek keselamatan kerja, pada setiap aktivitas kerja.
“KCIC dan kontraktor KCJB mendukung penuh proses investigasi yang dilakukan pihak berwenang,” tutur Edo.
MOH KHORY ALFARIZI
Baca: Kemenhub: Target Operasi Kereta Cepat Tetap Juni 2023 Meski Ada Kecelakaan pada Proyek
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini