Sementara, FAO Headquarter Indonesia Ageng Herianto mengatakan Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu daerah terbaik untuk pelaksanaan proyek penguatan dan peningkatan konservasi keanekaragaman hayati dan pemanfaatan berkelanjutan pada ekosistem perairan darat.
Kerjasama ini tentunya selain untuk meningkatkan kesejahteraan warga juga menjaga ekosistem perairan darat dari ancaman kerusakan. Untuk itu, kolaborasi ini harus dijaga dan dipertahankan agar Kabupaten Sukabumi bisa menjadi daerah percontohan bagi daerah lain di Indonesia.
"Keberadaan sumber daya perikanan yang besar harus dimanfaatkan sebaik mungkin, baik untuk ekonomi maupun pelestarian," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Pusat Riset Perikanan KKP RI Yayan Hikmayani menambahkan pihaknya memberikan perhatian besar terhadap perairan darat di Kabupaten Sukabumi khususnya dalam pengelolaan ikan sidat maka dari itu KKP menjadi kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa dan Bali sebagai daerah percontohan dalam pengelolaan ikan darat di Indonesia.
Harus diakui dalam pengelolaan perikanan darat memiliki tantangan yang besar, sehingga harus dilakukan secara bersamaan mulai dari pemerintah pusat, daerah hingga pelaku usaha dari perikanan darat ini.
"Kabupaten Sukabumi merupakan satu dari lima daerah yang mendapatkan proyek IFish dan ke depannya tentu harus ditindaklanjuti terutama pembuatan perda tentang pengelolaan perikanan agar perkembangan perikanan darat semakin terjaga dan terlindungi" tambahnya.
Pada kegiatan ini juga dilaksanakan penandatanganan kerja sama antara Pemkab Sukabumi dengan FAO-IFish.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini