TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) Nusa Tenggara Barat mengolah lebih dari 30.000 ton sisa abu pembakaran batubara atau fly ash bottom ash (FABA) untuk menjadi bahan baku infrastruktur yang bisa digunakan oleh masyarakat.
General Manager PLN NTB Sudjarwo, mengatakan pemanfaatan FABA yang dihasilkan di PLTU Jeranjang, Kabupaten Lombok Barat, dan PLTU Taliwang, di Kabupaten Sumbawa Barat, merupakan usaha PLN mengolah sisa dari operasional pembangkit.
PLN dengan menggandeng usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal, bekerja sama mengolah FABA menjadi bahan baku paving block, batako, mortar, pembangunan jalan, beton struktural, gerabah, semen pozolan hingga tetrapod untuk penahan abrasi pantai.
Baca: Bauran Energi Baru Terbarukan PLN di Sumatera Utara Capai 43,47 Persen
"FABA tidak hanya menjadi sampah, namun limbah PLTU ini justru menjadi katalis penggerak roda perekonomian. Harapannya, ekonomi sirkular dapat terwujud, tidak hanya bagi masyarakat di sekitar PLTU, tapi ke seluruh masyarakat NTB secara luas," katanya di Mataram, Minggu, 15 Januari 2023.
Ia menyebutkan program kegiatan pemanfaatan FABA yang mampu menyerap lebih dari 30.000 ton FABA terbagi dalam beberapa kategori manfaat.
Di PLTU Jeranjang, FABA dapat diserap secara optimal sebesar 24.300 ton untuk pemanfaatan internal serta 2.700 ton pemanfaatan oleh instansi pemerintahan seperti stabilisasi lapangan Brimob di Ampenan, Mataram.
Selanjutnya: 2.700 ton dimanfaatkan oleh kelompok masyarakat seperti Magot Center ...