"Kita berusaha bisa impor sendiri karena lebih murah tapi persoalannya tidak mudah dapat izin. Ketentuannya, harus ada karantina dan lain-lain. Ini pengalaman kalau kita impor sendiri," ujarnya saat ditemui pada Jumat, 16 Desember 2022.
Buwas menjelaskan sebetulnya stok kedelai di negara asal impor tersedia. Namun belum ada kepastian kapan pasokan akan diberangkatkan ke Indonesia. Hingga kini, Bulog masih menjajaki beberapa negara. Namun, ia tak menyebutkan negara mana saja yang akan membuka keran ekspor kedelainya untuk Indonesia.
Tetapi, ia mengaku sudah melakukan negosiasi dengan beberapa negara tersebut dan mengurus surat-surat perizinan. Persyaratan karantina, menurutnya, juga masih menjadi hambatan. "Di sana juga harus ada karantina, nanti di sini juga. Ini pengalaman buat saya ternyata tidak semudah itu," ujar Buwas .
Sementara itu, mengutip laman Panel Harga Pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga impor kedelai biji kering pada 15 Januari 2023 mencapai Rp 14.980 per kilogram. Harga tersebut naik 0,07 persen dibandingkan sehari sebelumnya.
Sedangkan berdasarkan data terakhir Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok, Kementerian Perdagangan harga kedelai impor, per 15 Januari 2023 harga kedelai impor naik 2,01 persen dibandingkan bulan sebelumnya menjadi Rp 15.200 per kilogram.
Baca juga: Harga Kedelai Masih Tinggi, Perajin Tahu Tempe Kurangi Produksi hingga 50 Persen
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.