TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan BUMN ibarat sebuah pohon yang tidak kelihatan buahnya dan terkadang patut ditebang. Tetapi menurutnya menebang bukanlah solusi.
Hal ini disampaikan Erick dalam acara Perayaan Natal bersama Kementerian BUMN dan BUMN di Ice BSD, Tangerang, Sabtu, 14 Januari 2023. Mulanya, ia menyampaikan soal transformasi BUMN.
"Sejak awal ketika sejak saya diberi kesempatan untuk memimpin (Kementerian) BUMN, yang utama yang saya sampaikan selalu kalau kita mau sukses mentransformasikan BUMN, yang paling penting mentransformasi kultur dan akhlaknya. Tidak mungkin transformasi terjadi kalau tidak terjadi transformasi dari manusianya," ujar Erick dalam video di YouTube yang disimak Tempo, Sabtu.
Baca Juga: Terpopuler: Erick Thohir Soal Stigma BUMN Tukang Ngutang, Rencana Buruh Geruduk Istana
Erick lalu melanjutkan seraya mengutip kisah dari Injil Lukas 13 ayat 6 - 9 yang menyebutkan tentang pohon ara yang tidak berbuah. Dia pun mengkonotasikan hal tersebut seperti BUMN.
"BUMN itu ibarat sebuah pohon yang tidak kelihatan buahnya dan kadang-kadang patut ditebang. Tetapi, tentu tebang-menebang bukanlah sebuah solusi. Harus diberi kesempatan untuk diperbaiki, kalau tidak bagus ditebang. Alhamdulillah ternyata BUMN tidak perlu ditebang secara kementerian," kata dia.
Erick menuturkan Kementerian BUMN selalu hadir saat Covid-19 terjadi dan ketika ada tekanan ekonomi. Kementerian BUMN, kata dia, hadir menjadi intervensi untuk perbaikan melawan Covid-19.
"Waktu itu awalnya masker ada yang jual Rp 100 ribu, (Kementerian) BUMN operasi pasar dengan harga masker Rp 5 ribu dan harga masker turun drastis. (Kementerian) BUMN di awal-awal Covid, kita membuka rumah sakit darurat Covid di Kemayoran yang menyelamatkan puluhan ribu masyarakat Indonesia," tutur Erick.
Dia melanjutkan Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada waktu itu juga menginstruksikan Kementerian BUMN untuk membeli vaksin. Menurutnya, ketika negara-negara lain belum mendapatkan vaksin, masyarakat Indonesia sudah mulai disuntik pada Januari 2021.
"Kita hadir dan itulah kenapa kalau kita lihat dalam penanganan Covid, alhamdulillah kita menjadi salah satu negara yang terbaik dalam penanganan Covid," ujarnya.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.