TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan Indonesia bakal kedatangan beras impor sebanyak 500.000 ton secara bertahap dengan target hingga Februari 2023 mendatang.
Baca juga : Maret Mulai Panen Raya, Bulog Pastikan Impor Beras Berhenti setelah 28 Februari 2023
"Sebelum Januari 2023 harusnya 200.00 ton tapi masuknya hanya 62.000 ton, karena saya sudah jelasin ada faktor cuaca, vessel, akhir tahun," ujar Arief dalam konferensi pers usai memantau gudang Bulog Kanwil DKI-Banten, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat.
Ia menambahkan saat ini Perum Bulog telah melakukan impor sebanyak 120.000 ton. "Setiap hari saya cek, dalam 1-2 minggu akan genap 200.000 ton secara paralel, sedangkan yang 300.000 akan datang segera," ujarnya.
Arief menjelaskan impor beras dari Vietnam, Myanmar, Thailand, dan Pakistan ini dilakukan hanya sampai Februari, sebab akan ada panen raya pada akhir Februari. "Jadi 500.000 ton ini hanya bridging sampai panen raya," jelasnya.
Baca juga : Harga Beras Masih Tinggi, Bapanas Desak Bulog Keluarkan Cadangan Beras Sampai Panen Raya
BPS memproyeksikan panen raya bakal terjadi pada April-Maret. Hal ini turut menjadi perhatian Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ke depannya impor beras tak lagi diperbolehkan.
Sementara menanti beras impor tiba di Tanah Air, ia menjelaskan stok beras Bulog dilepas untuk stabilisasi hilir/tingkat pedagang. "Sebelum panen raya kami mau clearance selesai. Kemudian saat panen raya Bulog waktunya serap. Nanti stabilisasinya geser, bukan stabilisasi di hilir, tapi di tingkat petani," katanya.
Strategi tersebut dilakukan untuk mengantisipasi anjloknya harga beras, sehingga Bulog perlu menyerap hasil panen petani.
ANTARA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini