TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG tertahan support di level 6.570. Setelah IHSG kemarin menguat, Samuel Sekuritas memprediksi IHSG hari ini akan melanjutkan penguatan ke level 6.700 lalu ke 6.800.
"Namun, jika tembus 6.560 maka indeks cenderung tertekan dalam pola bearish," ujar Analis Samuel Sekuritas, M Alfatih, melalui keterangan tertulis pada Jumat, 13 Januari 2023.
Baca: Gunung Kerinci Erupsi, Kemenhub: Bandara dan Penerbangan Beroperasi Normal
Dalam analisisinya hari ini, Alfatih mengungkapkan sejumlah saham yang perlu dicermati pergerakannya oleh investor.
Pertama, saham ADMR (harga terakhir 1575), direkomendasikan beli dengan target 1.640 sampai 1.720. Batas risiko di level 1.520.
Alfatih menuturkan harga saham ini kemarin rebound dari support kuat, sehingga berpotensi menguat ke arah 1.640 hingga 1.720. Penguatan di atas level ini, menurutnya, akan memulai tren naik jangka menengah. "Koreksi masih wajar jika bertahan diatas batas risiko 1.520," kata Alfatih.
Saham kedua yang patut dicermati adalah ANTM (harga terakhir 2.130). Saham ini direkomendasikan beli dengan target 2.180 sampai 2.275. Batas risiko di level 2.070.
Harga ANTM kemarin naik menembus supply area di level 2.070 dengan volume yang dinilai kuat, sehingga Alfatih memperkirakan saham ini akan naik dengan target kenaikan teoritis ke level 2.180 sampai 2.275.
Ketiga saham BBRI (harga terakhir 4.500). Saham ini direkomendasikan beli dengan target 4.520 sampai 4.570. Lalu, di level 4.640 dengan batas risiko di level 4.480.
Alfatih berujar harga BBRI kemarin rebound dari pola support channel sejak September 2021. Ia memprediksi kenaikan akan menghadapi supply area di level 4.520 sampai 4.570. Selanjutnya, di level 4.640 dengan batas risiko 4.480.
Keempat, saham ITMG (harga terakhir 34.875). Samuel Sekuritas merekomendasikan jual saham ini dengan target di level 32.950 hingga 31.450. Cover di level 36.150.
Harga ITMG kemarin tertekan dalam konsolidasi di level 34.250 sampai 36.150. "Namun pola head and shoulders sejak Juli 2022 memberi target penurunan ke 32.950-31.450," tutur Alfatih. Menurutnya, hanya kenaikan di atas level 36.150 yang bisa mengurangi sentimen bearish ini.
Kelima, saham MDKA (harga terakhir 4.450) direkomendasikan jual dengan target 4.360 sampai 4.310. Cover di level 4.490.
Harga saham ini kemarin masih tertahan di area supply 4.490. Sehingga, menurut Alfatih, cenderung melemah ke level 4.360 sampai 4.310. Jika ternyata berhasil menguat dan bertahan ke atas 4.490, tren kenaikan sejak Desember 2022 akan berlanjut.
Keenam, saham OMED (harga terakhir 224) direkomendasikan beli dengan target 238 hingga 250, dengan batas risiko di leve 216.
Harga OMED kemarin menguat dan uji level supply di level 226. Jika saham ini mampu menembus level tersebut, Alfatih memperkirakan pola sejak pertengahan Desember 2022 akan memberi target kenaikan teoritis ke level 238-250 dengan batas risiko 216.
Ketujuh, saham RAJA (harga terakhir 1.070) direkomendasikan beli dengan target di level 1.120 hingga 1.150, kemudian di level 1.200. Batas risiko di level 1.020, buy back di level 990-930.
Harga saham RAJA kemarin sedang menguji di level 1.070. Jika mampu menguat dan bertahan di atas 1.070, kata Alfatih, kenaikan dapat berlanjut ke level 1.120-1.150, lalu 1.200. Batas risiko 1.020 dengan level permintaan 990 hingga 930.
RIANI SANUSI PUTRI
Baca: Hari Ini, Hasil Seleksi Administrasi PPPK Tenaga Teknis Mulai Diumumkan di sscasn.bkn.go.id