TEMPO.CO, Jakarta -PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) masih menunggu keputusan terkait cost overrun maupun Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang masih terus diproses.
“Pembahasan cost overrun sudah memasuki tahap akhir antara Konsorsium Indonesia dan Konsorsium Tiongkok. Sementara untuk PMN, masih dalam proses penyaluran dari pemegang sahan Indonesia ke KCIC,” kata GM Corporate Secretary PT KCIC Rahadian Ratry melalui keterangan tertulis, Kamis,12 Januari 2023.
Kendati begitu, pembangunan kesiapan operasional KCJB hingga kini masih tetap berjalan.
Baca Juga: Gelar Rights Issue, BTN Catat Oversubscribbed 1,6 Kali
Adapun ihwal proyek KCJB ini, Rahadian mengatakan bahwa pembangunan aksesibilitas menjadi faktor penting dalam memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi calon penumpang. Aksesibilitas yang mudah, diharapkan dapat berdampak positif pada bangkitan penumpang. Oleh karenanya, di area Stasiun Halim, nantinya akan dibangun sky bridge yang menghubungan stasiun LRT dan stasiun KCJB.
Lalu stasiun Karawang akan ada exit tol Purbaleunyi KM42. Di sisi lain, Deltamas akan ikut membangun jembatan dari sisi barat perumahan Deltamas menuju stasiun Karawang. Sedangkan di bagian timur stasiun Karawang, KCJB sudah melakukan koordinasi untuk membangun dan menggunakan jalan industri THK.
Rahardian mengatakan bakal membangun akses jalan dari Kota Baru Parahyangan menuju stasiun untuk memudahkan aksebilitas penumpang di stasiun Padalarang. Pembangunan tersebut akan dilakukan pihak Kota Baru Parahyangan.
Kemudian, di Tegalluar juga akan dibangun jembatan penghubung wilayah Cibiru dengan stasiun. Selain itu, KCJB juga telah berdiskusi dengan Jasa Marga untuk membuat dropzone melalui rest KM 149 atau membangun exit tol di Km 151.
“Tak hanya dari KCJB, beberapa pihak swasta juga akan turut membangun akses menuju kereta cepat Jakarta-Bandung. Tentu ini jadi hal positif untuk meningkatkan mobilitas masyarakat,” kata Rahardian.
Baca Juga: Perpu Cipta Kerja Disebut untuk Genjot Investasi, Faisal Basri: Itu Investasinya Otot, Bukan Otak
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.