TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir punya pesan khusus ke 41 direksi dari lembaga-lembaga dana pensiun di lingkungan perusahaan pelat merah. Mereka diminta untuk mewariskan kebaikan, bukan meninggalkan masalah.
"Sebagai profesional, dengan amanah Merah Putih, kita wajib jaga warisan (legacy) ini," ujar Erick dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis, 12 Januari 2023.
Baca: Erick Thohir Berencana Hapus Batas Maksimal Umur Calon Direktur BUMN, Benarkah?
Keempat puluh satu direksi tersebut dikumpulkan dalam acara dengan tema “Pencegahan Korupsi dan Perbaikan Sistem”. Secara spesifik, Erick Thohir menyebutkan masalah yang dimaksud sebelumnya adalah seperti yang terjadi pada Asabri dan Jiwasraya.
Erick menegaskan saat ini dana pensiun BUMN tidak bisa lagi dikelola seperti di masa lalu yang cenderung tidak transparan, akuntabel dan sering bocor.
"Track record-nya sudah ada. Ada aset yang hilang, investasi yang dimainkan atau dana yang dikorupsi," ujarnya.
Namun kini ia menggandeng Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan atau BPKP dalam menyusun daftar hitam atau blacklist yang berisi nama-nama direksi BUMN yang korup. "Dan yang bisa mencabut dari blacklist hanya Presiden Republik Indonesia. Kita baru selesai dengan Asabri dan Jiwasraya," ujar Erick.
Ia pun menekankan direksi harus sadar bahwa Indonesia sedang berusaha menarik kepercayaan investor.
Oleh karena itu, Erick menggarisbawahi soal pencegahan korupsi sebagai cara yang terbaik dan harus terbaik dimulai dari orang dalam. "Dari awal, saya memiliki kesepakatan dengan KPK. Dan kita juga memproses hukum di Kejaksaan," katanya.
Selain pencegahan korupsi, menurut Erick, yang juga penting adalah perbaikan sistem. Kedua hal tersebut menjadi syarat penguatan transformasi BUMN yang dijalankan selama tiga tahun terakhir.
Transformasi tersebut yang kemudian terbukti membawa BUMN ke jalan yang lebih baik. Perbaikan-perbaikan, kata Erick, terlihat dari beberapa indikator seperti pertumbuhan aset, ekuitas, pendapatan usaha, dan laba bersih yang terus meningkat.
"Insya Allah dengan sistem yang baik dan insan BUMN yang bertanggung jawab, BUMN bisa terus memaksimalkan pelayanan bagi masyarakat dan berkontribusi untuk negara," kata Erick.
Dari laporan yang diterima Erick Thohir, 65 persen dana pensiun di perusahaan pelat merah bermasalah. Sebaliknya, hanya 35 persen saja perusahaan BUMN yang mampu mengelola dana pensiunnya dengan baik. "Saya mau bersih-bersih, mumpung masih ada waktu."
ANTARA
Baca juga: Masifnya Kasus Asuransi di Indonesia, Pengamat Beberkan Penyebabnya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini