TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan global seperti Goldman Sachs Group dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK massal atas ribuan pekerja di seluruh perusahaan mulai kemarin, Rabu, 11 Januari 2023. Perusahaan jasa keuangan dan bank investasi ini memberhentikan lebih dari 3.000 karyawan.
Namun jumlah pasti karyawan yang diberhentikan belum ditentukan. Yang pasti, skala PHK itu akan menjadi yang terbesar sejak krisis keuangan 2008.
Baca: Badai PHK Terpa Goldman Sachs, 3.000 Pegawai Lebih Terkena Dampak
Pihak Goldman Sachs menolak berkomentar soal ini. Perusahaan disebut-sebut akan menghilangkan sekitar 3.200 posisi. Goldman Sachs tercatat memiliki 49.100 karyawan pada akhir kuartal ketiga, setelah menambah jumlah staf yang signifikan selama pandemi virus corona.
PHK kemungkinan akan mempengaruhi sebagian besar divisi utama bank, tetapi akan berpusat pada cabang perbankan investasi Goldman Sachs, kata salah satu sumber. Bank-bank Wall Street telah mengalami penurunan besar dalam aktivitas pembuatan kesepakatan perusahaan sebagai akibat dari pasar keuangan global yang bergejolak.
Ratusan pekerjaan juga kemungkinan akan dikurangi adalah dari bisnis konsumen Goldman Sachs, Marcus. Seorang sumber menyebutkan, PHK dilakukan setelah mengurangi rencana bagi unit yang merugi.
Sementara itu, kepala eksekutif bank David Solomon mengirim memo suara akhir tahun kepada staf yang memperingatkan pengurangan jumlah karyawan pada paruh pertama Januari. Hal tersebut disampaikan oleh dua sumber terpisah. Goldman Sachs menolak mengomentari memo itu.
Keputusan PHK oleh Goldman Sachs Group Inc. rupanya diikuti BlackRock. Manajer aset terbesar di dunia BlackRock Inc. itu dikabarkan akan melakukan PHK sebanyak 500 karyawan. Jumlah ini setara dengan sekitar 2,5 persen dari seluruh tenaga kerjanya.
Selanjutnya: Langkah PHK di BlackRock ini merupakan ...