TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah telah memulai pembangunan infrastruktur pelabuhan di Teluk Santong, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan pelabuhan ini nantinya akan menjadi pusat pendistribusian jagung yang diproduksi para petani di Sumbawa dan Dompu.
Baca juga : Indonesia akan Ekspor Jagung ke Vietnam, Filipina, dan Malaysia
"Untuk memobilisasi stok jagung dari Sumbawa dan Dompu. Ini sangat penting karena Teluk Santong adanya di tengah sentra produksi jagung NTB," ujar Arief melalui keterangannya pada Kamis, 12 Januari 2023.
Arief menilai keberadaan pelabuhan tersebut dapat mendukung penguatan stabilitas stok dan harga pangan serta meningkatkan potensi dan daya saing komoditas pangan lokal. Pasalnya, Pelabuhan Teluk Santong akan dilengkapi infrastruktur dermaga serta silo dengan kapasitas sekitar 30 ribu ton untuk persiapan panen tahun berikutnya.
Nusa Tenggara Barat merupakan sentra produksi jagung nasional. Menurut Arief, sarana pelabuhan yang tersedia di wilayah sentra produksi pangan juga memiliki peran yang sangat strategis untuk menjaga keterhubungan rantai pasok pangan antar wilayah.
Baca juga : Harga Jagung Internasional Tinggi, Mentan Minta Industri Serap Pakan dari Petani Lokal
Karena itu, Pelabuhan Teluk Santong akan dihubungkan dengan program tol laut bersama Kementerian Perhubungan. Sehingga kapal-kapal yang mengangkut pangan dari Jawa bisa kembali dengan mengangkut komoditas pangan lokal, seperti jagung dari NTB.
Menurut Arief, ketersediaan infrastruktur pelabuhan akan memperkuat ketersediaan dan stabilitas harga pangan di daerah, khususnya daerah terluar dan wilayah perbatasan. Ia berujar kelebihan produksi yang ada dapat dioptimalkan untuk memasok kebutuhan jagung di daerah lain dengan harga yang terjangkau.
Misalnya, kata dia, jagung dari NTB bisa didistribusikan ke Jawa Timur yang permintaan pasokannya tinggi untuk pakan ternak unggas. Selain itu juga bisa untuk memenuhi permintaan ekspor agar harga jagung tidak jatuh saat musim panen lantaran tidak terserap.
Infrastruktur pelabuhan untuk pangan ini juga diharapkan dapat berkontribusi mengurangi disparitas serta menjaga stabilisasi stok dan harga pangan secara merata. Selain itu, ketersediaan infrastruktur tersebut dapat mendukung peningkatan potensi pangan lokal. "Kondisi itu diharapkan berdampak pada tumbuhnya kesejahteraan petani dan ekonomi daerah," ujarnya.
Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri Perhubungan Andre Mulpyana menyatakan kementeriannya mendukung optimalisasi potensi nasional, khususnya NTB dengan komoditas jagungnya. Menurutnya, pasokan jagung di NTB sangat berlebih sehingga perlu kerja sama dengan segala pihak untuk memperbaiki pendistribusiannya.
"Kami dari sisi pengelola perhubungan memfasilitasi kelancaran distribusi antar pulau melalui pelabuhan dan sarana transportasi laut lainnya," kata Andre.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini