TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan kunjungan wisatawan Cina sebanyak 253 ribu pada 2023. Menteri Pariwisata Sandiaga Uno menyatakan bahwa Indonesia siap menyabut wisatawan Cina, sekaligus mengingatkan untuk tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan.
Baca juga : Cina Tak Masuk Target Promosi Wisata Mancanegara di Yogyakarta, Ini Sebabnya
“Mari kita manfaatkan momentum ini untuk menggeliatkan UMKM di sektor parekraf, membuka peluang usaha dan lapangan kerja lebih luas lagi.” ujar Sandiaga melalui utas yang dia unggah lewat akun resmi @sandiuno, dikutip Tempo, Kamis, 12 Januari 2023.
Sandiaga mengatakan pemerintah siap menyambut wisatawan Cina karena memiliki standar yang telah diterapkan selama menangani pandemi Covid-19. Salah satunya ketentuan mengenai vaksinasi yang mesti dipenuhi. Di samping itu, Sandiaga meyakini wisatawan Cina akan bertanggung jawab dalam ketika melakukan kegiatan wisatanya.
Kran kunjungan wisatawan Cina dibuka pemerintah setelah Cina membuka perbatasan internasional—di tengah melonjaknya kasus Covid-19 di negara tersebut. Pembatasan itu dan kuota penumpang pada penerbangan internasional akan dicabut mulai 8 Januari 2022.
Baca juga : Pembukaan Kembali Bali untuk Turis Asing Menarik Perhatian Media Cina
Sebelumnya, pada Senin, 26 Desember 2022, Komisi Kesehatan Nasional Cina mengumumkan tak lagi mewajibkan pelancong melakukan karantina. Ini merupakan langkah besar untuk melonggarkan pembatasan Covid-19 di perbatasan Cina, yang sebagian besar telah ditutup sejak 2020.
Merespons situasi tersebut, ahli epidemiologi dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman pun menyarankan agar Indonesia menyaring pelancong yang datang dari Cina. Turis Cina harus menunjukkan tes Covid-19 dengan hasil negatif dan telah menerima vaksin booster.
"Meski tidak sampai tujuh hari, dua minggu, setidaknya kalau mereka masuk wilayah Indonesia, saya mengusulkan tiga hari jangan ke mana-mana, stay di hotel. Tidak perlu tes lagi kalau mau keluar, kecuali ada gejala. Ini mau tidak mau harus diterapkan,"kata Dicky dari Brisbane melalui pesan suara kepada Tempo.
Baca juga : 3 Skenario dari Pakar untuk Cegah Masuknya COVID-19 dari Cina
Guru Besar Fakultas Kedokteran UI Tjandra Yoga Aditama dalam keterangan tertulis yang diterima Rabu, 28 Desember 2022, juga setuju supaya pemerintah meningkatkan pengawasan bagi pendatang dari Cina, termasuk kemungkinan penularan hingga analisa pengurutan seluruh genom (whole-genome sequencing). Kementerian Kesehatan juga dianggap perlu melakukan analisa mendalam dan rinci agar dapat menjelaskan apa yang terjadi di Cina.
"Bisa juga pertukaran informasi secara diplomasi kesehatan internasional, baik bilateral dengan Cina, atau menggunakan kerangka ASEAN-Cina, G20, dan WHO," kata Tjandra.
RIRI RAHAYU | DANIEL A. FAJRI