TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Kamis siang, 5 Januari 2023 dimulai dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil buka suara soal biaya pembangunan Masjid Al Jabbar. Ia mengatakan penggunaan APBD untuk membangun masjid adalah kewenangan penyelenggara negara.
Kemudian informasi bahwa sejumlah pihak memprediksi dunia masih akan tetap menghadapi tantangan yang cukup berat pada tahun 2023 ini. Tak sedikit yang meramalkan resesi benar-benar akan terjadi seperti yang diperkirakan sebelumnya.
Selain itu berita Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia kembali menyingung soal mundurnya Softbank untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara Baru atau IKN. Berikut adalah ringkasan dari ketiga berita tersebut:
1. Dikritik Soal Penggunaan APBD untuk Bangun Masjid, Ridwan Kamil: Kewenangan Penyelenggara Negara
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ramai menjadi pembicaraan di media sosial Twitter lantaran dikritik oleh akun @outstandjing soal biaya pembangunan Masjid Al Jabbar. Masjid yang terletak di Gedebage, Bandung itu dibangun dengan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) mencapai Rp 1 triliun.
Ridwan Kamil kemudian buka suara. Ia tak menampik bahwa ada masyarakat yang tak setuju atas pembangunan masjid itu karena niatnya adalah membayar pajak, bukan wakaf. "Betul. Kewajiban anda adalah membayar pajak, namun hukum positif mengatakan, penggunaannya adalah wilayah kewenangan penyelenggara negara," kata dia dalam akun Instagram pribadinya, Rabu, 4 Januari 2022.
Menurutnya, penggunaan dana negara itu adalah kesepakatan bersama karena telah dibahas bersama rakyat melalui forum musyawarah perencanaan pembangunan atau Musrenbang. Ia mengatakan hal adalah wujud dari demokrasi, di mana rakyat bisa menitipkan aspirasi melalui Pemerintah Daerah atau sistem perwakilan yaitu DPR atau DPRD.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Soal Resesi 2023: Peringatan IMF dan Faisal Basri, Keyakinan Jokowi hingga Strategi Sri Mulyani
Sejumlah pihak memprediksi dunia masih akan tetap menghadapi tantangan yang cukup berat pada tahun 2023 ini. Tak sedikit yang meramalkan resesi benar-benar akan terjadi seperti yang diperkirakan sebelumnya.
Resesi ekonomi adalah kondisi perekonomian suatu negara yang sedang memburuk. Hal ini terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Berikut ini beberapa proyeksi dan tanggapan atas ancaman resesi yang bakal terjadi pada tahun 2023.
1. Bos IMF Kristalina Georgieva
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva kembali memperingatkan sebagian besar ekonomi global bahwa 2023 akan menjadi tahun yang sulit. Keadaan itu diperkirakan akan terjadi sebab mesin utama pertumbuhan global - Amerika Serikat, Eropa dan Cina - semuanya mengalami aktivitas yang melemah.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Kembali Singgung Batalnya Softbank Berinvestasi di IKN, Bahlil: Pemerintah Tidak Bisa Diatur Investor
Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia kembali menyingung soal mundurnya Softbank untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara Baru atau IKN.
Melalui keterangan dalam postingannya di Instagram, Bahlil menegaskan bahwa mundurnya Softbank dari investasi di IKN menjadi bukti bahwa pemerintah tidak bisa diatur oleh investor. Sebab, Indonesia menginginkan investasi yang adil.
“Dalam bahasa saya, enggak boleh pengusaha itu mengatur negara. Negara yang mengatur pengusaha, tapi negara juga nggak boleh semena-mena ke pengusaha. Kita harus saling menguntungkan,” tulis Bahlil melalui Instagram resmi @bahlillahadalia, Rabu, 4 Januari 2023.
Baca berita selengkapnya di sini.
Baca Juga: Proyek Underpass Dewi Sartika Molor dari Target, Wali Kota Depok: Lagi Beres-beres Puing
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.